Senin, 22 July 2019 12:18 UTC
MATI. Ikan di kawasan Kali Suroboyo. Foto: Ist
JATIMNET.COM, Surabaya - Banyak ikan mati maupun mabuk di bantaran sungai Kali Surabaya, kawasan Jalan Mastrip Surabaya hingga Jalan Bambe Gresik, pada Senin 22 Juli 2019, pagi.
Dirut PDAM Surya Sembada Surabaya Mujiaman mengungkapkan air pada sungai tersebut mengalami Disolved Oxygen (DO), atau kandungan oksigen dalam air yang tak cukup.
"Setelah mendengar kabar banyak ikan mati, kami melakukan cek air, yang kami lihat adalah turunnya DO," kata Mujiaman saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin 22 Juli 2019.
Karena di Karang Pilang terdapat PDAM 1, 2 dan 3, pihak PDAM langsung mengambil penanganan dengan menambahkan udara, dan menggunakan bahan kimia untuk pengendapan.
BACA JUGA: Pencemaran di Laut Indonesia Tak Hanya Sampah Plastik
Mujiaman mengungkapkan, penanganan tersebut sudah dilakukan sejak pagi hari. Sehingga hingga saat ini kondisi air yang mengalir ke masyarakat terbilang aman.
"Kami pastikan bahwa produksi airnya masih memenuhi standar," kata dia.
Hingga saat ini belum diketahui penyebab terjadinya DO, kata Mujiaman. Sebab, memutuskan adanya pencemaran air karena limbah, atau yang lain, adalah kewenangan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Tapi, jika banyak ikan mati secara tiba-tiba, biasanya terjadi kekurangan oksigen yang disebabkan banyaknya organik di air.
BACA JUGA: Pemprov Jatim Konsultasi dengan Bea Cukai Sikapi Impor Plastik
"Nah kalau air tersebut langsung dikonsumsi manusia, pasti akan berbahaya," katanya.
Dalam mengantisipasi adanya cairan seperti ini, Mujiaman menjelaskan pihaknya selalu melakukan pengolahan dan berbagai proses seperti fluktuasi, filtrasi, dan disinfeksi pada air.
Sehingga ia memastikan air yang mengalir ke pemukiman sudah terbilang aman.
Mujiaman juga menyampaikan, hal serupa juga pernah terjadi sebelumnya.Namun, pihaknya belum mengetahui dengan pasti penyebab tercemarnya air.
BACA JUGA: Aliansi Air Minta Pemangku Kepentingan Mojokerto Jaga Keseimbangan Alam
"Waktu itu sekitar 7 juli 2019, yang menyebabkan air di seluruh kota surabaya keruh," kata Mujiaman. Ia menegaskan, faktor utama saat itu adalah terjadinya DO dalam air.
Namun, bila suatu saat keadaan tersebut tidak bisa ditangani oleh PDAM, pihaknya akan memberikan imbauan kepada masyarakat terkait kondisi air yang tercemar.
"Kalau yang saat ini situasi masih bisa dikendalikan, jika nantinya ada keadaan darurat, kami akan mengimbau kepada masyarakat," pungkasnya.