Sabtu, 15 June 2019 11:57 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Surabaya - Dokter Spesialis Bedah Umum dan Payudara di MedicElle Clinic Surabaya, Sahar Bawazeer menyampaikan bahwa 80 persen penyakit breast cancer atau kanker payudara disebabkan karena stres.
Bahkan, ia menyebut penyakit ini dapat menyerang wanita sejak usia 20 tahunan, tapi kewaspadaan wanita baru muncul ketika sudah menikah.
"Itu yang mau saya ubah, dari muda sudah stres karena aktivitas terganggu," kata Sahar saat diwawancarai usai seminar tentang Breast Cancer Awareness di MedicElle Clinic, Gubeng Surabaya, Sabtu 15 Juni 2019.
BACA JUGA: Kanker Incar Generasi Milenial
Selain faktor stres, kata Sahar, penyakit ini juga dipengaruhi oleh faktor hormon yang tidak seimbang atau tidak stabil.
Sahar menganjurkan agar semua wanita melakukan pemeriksaan sejak dini terkait kondisi payudaranya. Menurutnya, saat ini sudah ada alat yang bisa mengecek secara langsung adanya gejala breast cancer.
"Jika ada benjolan satu sentimeter, itu menandakan sudah ada tumor jinak. Dan itu harus diangkat, agar tidak membesar dan menjadi tumor ganas," kata dia.
BACA JUGA: Lempar Ribuan Boneka ke Lapangan, Bonek Peduli Kanker
Ia juga menjelaskan, untuk gejala yang harus diwaspadai di antaranya adalah adanya benjolan atau gumpalan yang terasa pada bagian tertentu di payudara, perubahan bentuk atau ukuran, puting melesak ke dalam, kulit menebal, bersisik atau berkerut seperti kulit jeruk.AC
“Ada juga yang keluar cairan keruh atau darah dari puting, kulit mengelupas. Terkadang payudara berwarna kemerahan, dan pembuluh darah terlihat,” ujarnya.
Jika salah satu gejala di atas dirasakan, sebaiknya segera memeriksakannya ke dokter agar bisa langsung ditangani.
BACA JUGA: Tak Hanya Perempuan, Laki-Laki Juga Bisa Terserang HPV
Meski demikian, ia juga menjelaskan kalau setiap gejala pada payudara belum tentu kanker, sebab, luka yang disebabkan infeksi darah dan tumor ringan juga berbeda.
Bahar juga menyampaikan jika setelah periksa ke dokter dan dinyatakan normal, ia merekomendasikan untuk dibiarkan. Meski payudara mengalami nyeri maupun radang. "Jadi kalau normal ya sudah jangan diapa-apakan," kata dia.
Ia berpesan, agar tidak mengompres menggunakan air hangat, sebaiknya menggunakan air dingin jika payudara mengalami peradangan atau berwarna kemerahan. Dengan menggunakan air dingin, pembuluh darah bisa mengecil dan radang serta nyeri berkurang.