Rabu, 08 July 2020 14:00 UTC
RAPID TEST. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini akrab dipanggil Risma menyerahkan bantuan alat rapid test yang diperuntukkan rumah sakit rujukan maupun non rujukan.
JATIMNET.COM, Surabaya - Pemkot Surabaya kembali membagikan alat rapid test kepada puluhan rumah sakit di Kota Pahlawan. Setelah Sabtu 4 Juli 2020 dibagikan kepada 23 RS, Rabu 8 Juli 2020 alat rapid test yang diterima dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) itu dibagikan kepada 32 RS.
Diperkirakan jumlahnya 2.810 alat rapid test diserahkan langsung oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini kepada 32 perwakilan RS rujukan maupun non rujukan di Balai Kota Surabaya.
Wanita yang akrab disapa Risma itu mengatakan, bantuan alat rapid test kepada RS jumlahnya berbeda-beda sesuai kebutuhan masing-masing rumah sakit.
“Jadi pemberian bantuan ini susulan. Karena rumah sakitnya tidak menuliskan kebutuhan rapid test pada saat staf khusus Menteri Kesehatan (Menkes) datang. Kalau yang kemarin, Sabtu (4 Juli 2020) itu rumah sakit yang mengajukan melalui selembaran kertas kapan hari,” kata Risma, Rabu 8 Juli 2020.
BACA JUGA: 23 RS di Surabaya Terima Bantuan Alat Rapid Test dari Kemenkes
Ia menjelaskan, bantuan rapid test yang diserahkan ini digunakan untuk pasien saja. Sedangkan, untuk tenaga kesehatan (nakes) atau karyawan RS nantinya akan diajukan kembali kepada Kemenkes.
“Tadi saya sampaikan mau pilih rapid test atau swab. Ternyata mereka memilih swab semua. Nanti akan diajukan untuk itu,” ia mengungkapkan.
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu, staf khusus Menkes memberikan bantuan sepuluh ribu rapid test kepada Pemkot Surabaya. Dari jumlah itu, sebagian digunakan memfasilitasi calon mahasiswa untuk syarat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), sebagiannya lagi dibagikan ke rumah sakit.
“Untuk jumlah rumah sakitnya kemarin 23 sekarang 32 jadi 55 rumah sakit yang menerima,” ia menguraikan.
BACA JUGA: 20 Laporan Warga Surabaya Belum Terima Bansos Covid-19
Risma juga menyampaikan, nantinya pihak rumah sakit itu akan menuliskan kembali usulan apa saja yang dibutuhkan di setiap rumah sakit. Nantinya dari usulan tersebut akan diteruskan kepada Kemenkes.
“Mereka (pihak rumah sakit) juga mengajukan usulan ke kementerian dan juga BNPB,” ia menandaskan.
Adapun 32 rumah sakit itu di antaranya yakni, RSIA Putri, RS Tk. III Brawijaya, RS Orthopedi, RS Marinir EWA Pangalila, RSIA Perdana Medica, RS DKT Gubeng, RS William Booth, RS Adi Husada Kapasari, RSIA NUN, RS Wiyung Sejahtera, RS Gotong Royong, RSAL, dr. Oepomo, RSIA Lombok 22 Lontar, RS Paru, RSIA Kendangsari, RSIA Cempaka Putih Permata, RSIA IBII, RSPAL dr. Ramelan, RS Onkologi, RS Mitra Keluarga Kenjeran.
BACA JUGA: Tidak Pakai Masker Kena Sanksi Hafalkan Pancasila
“Kemudian, RS Muji Rahayu, RS Surabaya Medica Servise, RS Mata Undaan Surabaya, RS Wijaya, RS Mata Masyarakat, RSIA Kendangsari-MERR, RS Graha Medika, RS Manyar Medical Center, RSIA Lombok 22 Flores, RS Bhakti Rahayu dan RS Al-Irsyad,” ia memaparkan.
Sementara, salah seorang perwakilan dari RSAL, dr. Oepomo Surabaya, Arif S mengatakan, bantuan alat rapid test ini akan sangat berguna bagi masyarakat. Terlebih bagi mahasiswa yang hendak melakukan rapid test untuk kepentingan UTBK.
“Rapid test ini sangat membantu dan sangat bermanfaat sekali. Untuk calon mahasiswa juga bisa," kata Arif.