Logo

Wisata Indonesia Mulai Dilirik Perusahaan Daring Asing

Reporter:

Rabu, 23 January 2019 06:48 UTC

Wisata Indonesia Mulai Dilirik Perusahaan Daring Asing

Paket wisata yang dimiliki Indonesia mulai dilirik perusahaan travel asing untuk dikemas dalam konsep digital. Foto: Zulkifli.

JATIMNET.COM, Jakarta – Perusahaan travel atau wisata asing berbasiskan digital mulai melirik pasar dalam negeri. Potensi pasar wisata dalam negeri yang begitu besar menjadi daya tarik perusahaan digital travel asing untuk berekspansi.

Salah satunya adalah Travelstop, salah satu perusahaan travel yang berdiri di Singapura pada tahun 2018 menyatakan bahwa pasar wisata Indonesia terus berkembang pesat. Travelstop kini tengah mengincar pasar Indonesia untuk mengembangkan sayap bisnis wisata digital.

“Indonesia adalah pasar yang sangat menarik, banyak perusahaan high tech di sini,” kata CEO Travelstop Prashant Kirtane, dalam paparan kepada wartawan yang digelar di Jakarta, Rabu 23 Januari 2019.

BACA JUGA: Penerbangan Langsung Wisatawan Mancanegara Jadi PR Jawa Timur

Dia menambahkan dengan banyaknya perusahaan yang memiliki jaringan teknologi tinggi seperti di Jakarta, membuatnya tertarik untuk memperkenalkan diri lebih awal di Indonesia.

Prashant Kirtane menuturkan perusahaannya baru mendapatkan pendanaan sebesar 1,2 juta dolar AS sejak April 2018 dan diluncurkan pada Agustus. Sebagai perusahaan rintisan (startup) pihaknya berencana mengenalkan platform ini di Indonesia.

“Platform kami simpel dan perangkatnya sangat mudah digunakan dan efisien,” kata Prashant.

Indonesia, kata dia, merupakan salah satu pasar pariwisata utama yang diincar dan Travelstop akan mulai mencari jaringan kerja sama dengan berbagai perusahaan besar yang ada di Nusantara.

Terkait dengan pasar wisata global, ia menyatakan bahwa pasar wisata global pada 2015 mencapai 1,2 triliun dolar AS. Pada tahun 202o direncanakan akan mencapai 1,6 triliun dolar AS.

Sedangkan pada 2025, sekitar separuh dari wisata bisnis global diperkirakan bakal dibelanjakan di Asia Pasifik.

“Indonesia adalah pasar yang berkembang paling pesat dalam pemesanan wisata daring di Asia Tenggara,” katanya.

Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata telah menargetkan mampu menarik sekitar 50 persen wisatawan mancanegara yang mengunjungi kawasan ASEAN untuk masuk ke Indonesia.

BACA JUGA: Di Bromo, Kemenpar Bangun Destinasi 'Negeri Di Atas Awan' 

Menteri Pariwisata Arief Yahya di sela ASEAN Tourisme Forum (ATF) 2019 di Ha Long, Vietnam pada Jumat 18 Januari 2019, mengatakan saat ini dari kunjungan wisatan asing ke kawasan ASEAN baru sekitar 40 persen yang masuk ke Indonesia.

Secara rata-rata angka kunjungan wisman ke ASEAN tumbuh 8,4 persen. Jumlah wisman tertinggi diraih Thailand dengan 35,4 juta wisman, disusul Malaysia 25,7 juta wisman. Sedangkan negara dengan pertumbuhan kunjungan wisman tertinggi adalah Vietnam (29,1 persen) dan Indonesia (22 persen).

Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya optimistis Indonesia akan dikunjungi 20 juta wisatawan mancanegara tahun 2019 ini sebagaimana target yang telah ditetapkan. (ant)