Senin, 23 September 2019 09:26 UTC
MENGADU. Enam orang perwakilan dari Masalembu mengadu ke DPRD Jatim agar aliran listrik bisa merata ke rumah-rumah warga. Foto: Bayu Pratama
JATIMNET.COM, Surabaya – Asosiasi Masyarakat Masalembu mengadu masalah layanan listrik yang hanya menyala enam jam sehari di wilayah Kepulauan Masalembu, Senin 23 September 2019.
Perwakilan masyarakat Masalembu, Sumenep, Hasan Basri mengatakan warga Masalembu ingin mendapatkan hak pelayanan publik terutama soal listrik.
“Listrik di Masalembu sangat sulit didapatkan. Kami ke DPRD Provinsi Jawa Timur menuntut hak mendapat fasilitas yang layak, salah satunya listrik,” ungkap Hasan di gedung DPRD Jawa Timur, Senin 23 September 2019.
BACA JUGA: Masyarakat Masalembu Minta Terlayani Listrik 24 Jam
Kondisi suplai listrik yang tidak merata di Masalembu juga disampaikan oleh Koordinator Asosiasi Masyarakat Masalembu Pelanggan PLTD (AMMP-PLTD) Kecamatan Masalembu Burhanuddin, ia mengatakan aliran listrik di Masalembu saat ini diperoleh dari pembangkit listrik tenaga diesel.
Keterbatasan akses tersebut membuat sebagian besar penduduk di daerah yang agak jauh dari pesisir pantai tidak tersuplai listrik.
“Dari 7.000 rumah penduduk hanya 600 rumah yang tersuplai listrik. Sedangkan di Masalembu ada 25 ribu penduduk, dari data tahun 2017,” lanjut Burhanuddin.
BACA JUGA: Masalembu dan Ombak Besar di Januari
Burhanuddin menambahkan, pihaknya akan terus menuntut pemerintah agar masyarakat Masalembu mendapatkan aliran listrik selama 24 jam. “Kemarin Jumat sudah ke Sekretariat Daerah Jawa Timur, sebelumnya juga sudah ke Sumenep dan PLN Pamekasan. Hari ini ke DPRD Jatim, dan kami berharap bisa ketemu gubernur,” katanya.
Sementara itu, perwakilan anggota DPRD Jatim dari Fraksi Demokrat, Kuswanto yang menemui enam orang perwakilan warga Masalembu mengatakan, pihaknya berjanji akan mencarikan solusi yang terbaik.
“Kami akan mencari solusi terbaik dengan kondisi dan hambatan yang ada,” ungkap Kuswanto.
BACA JUGA: Mengenal Masalembu, Punya Handphone Tapi Tak Ada Sinyal
Kuswanto menyebutkan salah satu solusi listrik untuk wilayah kepulauan adalah penggunaan energi terbarukan, bahkan pihaknya menyebut sejumlah masalah listrik di beberapa kepulauan sekitar Pulau Madura punya problem yang sama.
“Pertama kami akan berkoordinasi dengan pemkab setempat. Kalau melihat daerah kepulauan, pembangkit tenaga surya bisa jadi solusi. Ini harus kami bicarakan. Kami carikan solusi bisa dari sumber dana lewat APBD, CSR dan sebagainya. Mengingat Masalembu ini sudah mendesak, akan segera kami bahas,” tutup Kuswanto.
