Logo

Wakil Ketua DPRD Jatim Heran Daerah Mataraman Masuk Zona Merah

Reporter:,Editor:

Kamis, 28 January 2021 11:00 UTC

Wakil Ketua DPRD Jatim Heran Daerah Mataraman Masuk Zona Merah

no image available

JATIMNET.COM, Surabaya - Data terbaru Pemprov Jawa Timur ada tujuh daerah yang masuk zona maerah. Per Kamis 28 Januari 2021 zona merah di Jatim meliputi Kota Blitar, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Ponorogo, Trenggalek, Kabupaten Blitar, dan Magetan. 

Wakil Ketua DPRD Jatim Anik Maslachah sempat heran zona merah justru ada di daerah Mataraman. Padahal masyarakat di wilayah itu banyak pekerja tergolong di tempat terbuka seperti petani. 

Pun demikian dengan jumlah penduduknya tidak padat, sehingga tidak sering terjadi kerumunan. Bila dibandingkan dengan daerah perkotaan seperti Surabaya dan Sidoarjo yang penduduknya terbilang padat malah zona oranye. 

"Kerumunan tidak begitu banyak karena penduduknya tidak padat, bekerjanya banyak di ladang pertanian sehingga harusnya lebih sehat. Tapi kenapa faktanya lebih tinggi (jumlah Covid-19)" ujar Anik, Kamis 28 Januari 2021.

Baca Juga: Masuk Zona Merah, Ini Tujuh Daerah di Jatim Masuk PPKM

Anik yang juga politikus PKB itu menduga, masuknya wilayah Mataraman sebagai zona merah karena sejumlah faktor. Yakni banyaknya wilayah dataran tinggi, sehingga curah hujan tinggi yang membuat virus bertambah banyak. 

Selain itu, Anik juga menyebutkan, kendornya masyarakat menerapkan protokol kesehatan menjadi penyebab lainnya. Ia melihat banyak yang tidak memakai masker dan menjaga jarak saat menghadiri acara.

"Saat saya takziah di blok Barat (Mataraman), mereka merasa bukan new normal lagi, tetapi sudah normal. Namanya masker tidak ada, namanya jaga jarak tidak ada. Padahal ini sangat penting," kata dia.

Baca Juga: Delapan Daerah Zona Merah, Pemprov Belum Akan Buka Sekolah Dalam Waktu Dekat

Anik lantas membandingkan dengan daerah metropolis, seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan Malang. Meskipun daerah metropolis kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan, sudah bagus. 

"Tinggal Pemerintah lebih spesifik memberikan motivasi, pembinaan kepada masyarakat pinggiran yang menjari zona agar lebih di intensifkan. Tentu kesadaran masyarakat harus ada karena mortalitas, angka kematian semakin naik," bebernya. 

Anik meminta masyarakat agar tidak meremehkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahap kedua. Mengingat angka kematian terus naik, sementara tingkat kesembuhan tetap.