Sabtu, 23 May 2020 11:30 UTC
VIRAL PUSKESMAS MENJERIT. Sebuah video berjudul "Puskesmas Menjerit" menjadi viral di media sosial. Namun, Pemkot Surabaya pastikan itu hoaks.
JATIMNET.COM, Surabaya - Sebuah video berjudul "Puskesmas Menjerit" belakangan marak beredar dan menjadi viral di media sosial (medsos). Video berdurasi sekitar 2 menit itu dilengkapi dengan latar belakang pohon pepaya. Dalam video itu juga terdengar suara seorang pria yang tak diketahui siapa dia sebenarnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Surabaya, M Fikser memastikan bahwa video yang beredar di medsos itu adalah hoaks. Apalagi, suara pria dalam video itu juga tidak jelas, karena puskesmas mana yang dimaksud.
“Video yang beredar itu adalah hoaks, sebab kita selama ini juga terbuka. Apalagi, di setiap puskesmas itu semua sudah dilengkapi dengan APD (alat pelindung diri),” kata Fikser, Sabtu 23 Mei 2020.
BACA JUGA: Sebar Hoaks Pasien Covid-19 Meninggal, Warga Ponrogo Ditangkap
Di samping itu, dalam video tersebut juga menyinggung terkait jadwal kerja di puskesmas. Padahal, selama ini pengaturan jadwal dari masing-masing personel di puskesmas sudah diatur.
Menurut Fikser, jika ada yang menyampaikan keberatan, kenapa tidak langsung menunjukkan identitasnya, dan puskesmas mana yang dimaksud.
“Tapi kalau kesan-nya seperti begini kan kami melihat dia tidak gentleman. Mungkin dia tujuannya hanya ingin menyebarkan hoaks atau informasi tidak benar,” ia menegaskan.
BACA JUGA: Dinkes Terima 590 Informasi Masuk, Terdapat 67 Hoaks Mengenai Covid-19
Namun, pada prinsipnya Dinas Kesehatan (Dinkes) sangat terbuka dengan masukan-masukan dari pegawainya. Baik itu Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun tenaga kontrak. Bahkan, pihaknya mengaku sangat memperhatikan kondisi kesehatan pegawainya yang bekerja di lapangan.
“Untuk personel yang bekerja di lapangan kami sangat memperhatikan tentang kondisi dan kesehatannya, baik jam istirahat dan lain-lain. Makanya kami minta kalau memang ada sesuatu bisa langsung konfirmasi, kami pasti memperhatikan itu,” ia menandaskan.