JATIMNET.COM, Sampang – Sejumlah kontraktor atau rekanan proyek pembagunan puskesmas pembantu (Pustu) di Kabupaten Sampang kelimpungan. Gara-garanya, uang muka atau Down Payment (DP) belum cair meski pekerjaan sudah mulai berjalan.

Uang muka untuk proyek tersebut sebenarnya sudah diajukan oleh para kontraktor ke Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Sampang.

Namun, tak kunjung terealisasi sehingga  para rekanan kebingungan lantaran modal untuk operasional awal pekerjaan terbatas.

"Kalau bahan material bisa ngutang ke toko bangunan. Cuman kalau untuk ongkos tukang harus dibayar tepat waktu, karena kalau tidak, bisa ramai" ujar salah satu rekanan proyek Pustu Desa Taddan, Kecamatan Camplong.

BACA: DPRD Sampang Minta Pengawasan Proyek Pustu Senilai Rp3,1 Miliar Diperketat

Menanggapi itu, Kabid Yankes Dinkes KB Sampang Nurul Sarifah mengatakan bahwa uang muka pembangunan pustu yang telah berjalan masih dalam proses administrasi. Masa pengerjaan proyek ini berlangsung selama 90 hari.

"Untuk uang muka proyek memang belum cair, karena masih dalam proses pengajuan. Kemarin berkasnya sudah ditandatangani bapak bupati. Selanjutnya, dilakukan penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM)," katanya, Senin, 18 Agustus 2025.

Nurul menjelaskan, ketentuan pencairan uang muka proyek konstruksi yang anggarannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar 25 persen dari nilai kontrak.

BACA: Kejaksaan Kawal Lima Proyek Strategis di Sampang, Ada Apa?

Sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi kontraktor untuk mencairkan uang muka di antaranya, memiliki kontrak kerja dan mengajukan surat permohonan pencairan.

Kemudian, menyerahkan surat pernyataan kesanggupan untuk menyelesaikan proyek. "Tidak ada kendala, cuma masih pengajuan saja. Insyaallah, besok (Selasa, 19 Agustus 2025) sudah bisa mulai diproses," ujar Nurul.

Sekedar diketahui, kontraktor yang mengerjakan proyek pembangunan empat pustsu di Sampang adalah adalah CV Putra Amin, CV Karya Kejora, CV Permadani Indah, dan CV Citra Aksi Agro.