Minggu, 05 January 2020 06:30 UTC
PENS: Salah satu tim peserta Software Expo 2020 yang tengah mempresentasikan produk inovasi ciptaanya.
JATIMNET.COM, Surabaya - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) melalui Departemen Teknik Informatika dan Komputer menggelar Software Expo, menghadirkan karya inovasi mahasiswa produk IT dan komputer. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan dan di tahun 2020 ini sudah menginjak tahun kesepuluh.
Dwi Kurnia Basuki selaku Ketua Panitia sekaligus dosen pengampu mata kuliah kegiatan software expo mengatakan kegiatan yang dilakukan itu merupakan agenda tahunan. Di tahun 2020, sudah menginjak tahun kesepuluh. Setiap tahun selalu ada produk inovatif yang dihasilkan oleh mahasiswa.
"Kegiatan ini sebenarnya berawal dari praktikum mata kuliah. Karena ingin mengapresiasi lebih dari mahasiswa, kemudian kami menuntut mereka untuk lebih kompetitif dalam hal ini sebuah ide, maka kami membuat sebuah event namanya Software Expo ini." kata Dwi Kurnia, Sabtu 4 Januari 2020.
BACA JUGA: ITS Kembangkan Pengelolaan Limbah dengan Campuran Lumpur
Kegiatan Software Expo tahun ini terdapat 35 tim gabungan dari tiga program studi (prodi), yakni D3 IT, D4 IT, dan D4 Teknik Komputer.
"Kalau D3 dan D4 IT fokusnya pada aplikasi. Jadi mereka membuat sistem atau software aplikasi di platform android atau di aplikasi mobile, dan pada aplikasi iOS atau di desktop. Sementara D4 Teknik Komputer lebih ke sistem, jadi ada pembuatan hardware dan software," ungkap Dwi Kurnia.
Nantinya hasil temuan ataupun karya inovasi mahasiswa itu akan dibagikan kepada publik dan di ikut-kan kompetisi. Nantinya akan di nilai oleh juri eksternal. "Kita undang juri eksternal untuk menilai mana beberapa produk yang unggul. Juri eksternal itu dari beberapa start up bidang IT." ujarnya
Selain itu, beberapa mentor dari start up dan mentor IT juga diundang untuk membimbing dan mendampingi mahasiswa dalam pembuatan produk. Sehingga dari sisi kompetitif dan finishing produk yang dibuat mahasiswa sudah tersentuh industri.
Harapannya ada pihak industri yang melirik produk inovasi tersebut."Harapannya jelas ada pihak ketiga atau pihak industri yang melirik produk inovasi dari anak-anak itu agar bisa direalisasikan, diwujudkan, sehingga itu bisa dimanfaatkan dan bermanfaat. Karena memang produk yang dibangun itu berbasis kebutuhan masyarakat sehingga harus sampai kepada masyarakat kembali," katanya.