Logo
Ratusan Kelas Diliburkan

Trafo Lapuk Penyebab Listrik Padam di FST Unair

Reporter:,Editor:

Rabu, 27 February 2019 10:58 UTC

Trafo Lapuk Penyebab Listrik Padam di FST Unair

Kepala Program Studi FST universitas Airlangga, Rimuljo Hendradi. Foto-foto: Khoirotul Latifiyah.

JATIMNET.COM, Surabaya – Matinya listrik di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (FST Unair) yang meliburkan ratusan mahasiswa mulai terkuak. Diterangkan Kepala Program Studi FST Unair Rimuljo Hendradi mengungkapkan kerusakan ini disebabkan dua hal.

Pertama disebabkan usia trafo yang sudah cukup tua dan daya yang masih rendah. Sementara kebutuhan listrik di fakultas baik untuk dosen, mahasiswa dan fasilitas umum terus bertambah.

“Daya yang rendah dan kebutuhan yang tinggi ini menyebabkan korsleting dalam kabel. Itulah yang menyebabkan listriknya padam,” kata Hendra, sapaannya, Rabu 27 Februari 2019.

Sedangkan alasan kedua karena generator set (genset) yang tidak maksimal. Padahal pihak fakultas sudah mengantisipasi menggunakan genset sebagai cadangan. Tetapi justru genset yang dimiliki tidak memadai, dan tidak mampu menyuplai aliran listrik di kampus yang terletak di kawasan Mulyorejo itu.

BACA JUGA: Listrik FST Unair Padam Sejumlah Kelas Ditiadakan

“Karena genset tidak memadai, dan fakultas tidak memiliki trafo cadangan, kami meliburkan kuliah. Baru keesokan harinya (Selasa, 26 Februari 2019) baru mendapatkan pinjaman trafo dari pihak fakultas,” kata Hendra.

Hendra melanjutkan, agar tidak terjadi gangguan listrik akibat kecilnya daya, pihaknya mengajukan pembelian trafo baru kepada pihak universitas. Dengan pemasangan trafo baru nantinya tidak terjadi hal-hal serupa.

Penyebab kerusakan trafo di perguruan tinggi paling elit di Indonesia timur itu dikarenakan pengunaan listrik yang cukup tinggi. Dampaknya terjadi arus pendek atau korsleting yang berdampak pada terhentinya kuliah pada, 25-26 Februari 2019.

Selama dua hari itu pihak fakultas meliburkan kurang lebih 900 kelas, dibagi lima hari kuliah. “Nah ratusan kelas itu yang terpaksa diliburkan,” tegas Hendra.

BACA JUGA: Belasan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Segera Beroperasi

Sementara itu, Dosen Mata Kuliah Sistem Basis Data Taufik mengungkapkan jika listrik padam kegiatan belajar mengajar otomatis terganggu. Terlebih jika kegiatan belajar banyak menggunakan fasilitas yang membutuhkan setrum seperti proyektor dan Wi Fi.

“Apalagi banyak dosen yang sudah menyiapkan hand out (paparan) untuk bahan kuliah. Jadi pelaksanaan belajar mengajarnya tidak bisa maksimal," katanya.

Apalagi jika kelasnya di laboratorium untuk praktikum, ruangan akan panas jika AC tidak menyala karena kurang ventilasi.