Logo

Tips agar Bisnis Tetap Bertahan saat Pandemi Covid-19 

Reporter:,Editor:

Sabtu, 09 May 2020 11:00 UTC

Tips agar Bisnis Tetap Bertahan saat Pandemi Covid-19 

UMKM. Ibu-ibu yang tergabung dalam UMKM binaan Pemkot Surabaya diberdayakan untuk memproduksi ribuan masker dan APD. Foto: Restu Cahya

JATIMNET.COM, Surabaya – Sejumlah kota besar di Jawa Timur sudah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak akhir April 2020. Terhitung dua pekan sudah, PSBB masih berlangsung dan memungkinkan untuk diperpanjang. Kondisi ini tentunya berdampak kepada semua pihak, termasuk pelaku bisnis yang harus ekstra keras memikirkan strategi jitu agar usahanya tetap bisa survive (bertahan).

Dosen Kewirausahaan STIE Perbanas Surabaya Putri Wulanditya mengatakan kondisi pandemi Covid-19 ini bukan perkara mudah dihadapi para pelaku bisnis. Menurutnya, jika ditinjau dari pelaku bisnis yang masih punya banyak simpanan uang, rehat sementara mungkin bisa jadi solusi terbaik.

"Namun, seberapa lamakah simpanan itu cukup? Apalagi pelaku bisnis yang memiliki karyawan. Mereka butuh penghasilan untuk keluarga dan di bulan Ramadan ini menjelang Hari Raya Idul Fitri, karyawan juga menunggu gaji ke-13 atau identik dengan THR (Tunjangan Hari Raya)," kata Putri, Sabtu, 9 Mei 2020.

BACA JUGA: Kontribusi UMKM di Tengah Pandemi, Buat APD hingga Olahan Makanan

Dalam menyikapi kondisi tersebut, pelaku bisnis perlu menentukan langkah strategis. Kata Putri, pelaku bisnis bisa memulai untuk mengidentifikasi kondisi usaha selama masa pandemi Covid-19 dan keterbatasan yang dialami.

Pelaku bisnis dapat melakukan survei sederhana melalui WhatsApp terhadap para pelanggan (customer) tentang kebutuhan mereka saat ini. Survei bisa sekaligus menjaring beberapa opini tentang sistem usaha yang tepat bagi bisnis yang sedang dijalankan.

"Jika apa yang kita jual tidak sedang dibutuhkan atau bisnis benar-benar tidak bisa dioperasionalkan, maka saatnya memutar haluan sedikit tetapi usaha tetap survive," ia menyarankan.

Dosen Kewirausahaan STIE Perbanas Surabaya Putri Wulanditya. Dok: Pribadi

Lantas, untuk menghindari stress sendiri, pelaku bisnis bisa memberdayakan anggota keluarga dan para karyawan. Saat Work From Home (WFH) atau Business From Home (BFH), pelaku bisnis memiliki banyak waktu untuk berinteraksi bersama keluarga atau menjalin komunikasi yang baik dengan karyawan.

Diskusikan agar usaha tetap survive tetapi juga memperoleh solusi bersama atau win-win solution. Mereka pasti senang karena ikut dilibatkan dalam tanggung jawab demi keberlangsungan usaha.

"Pilihlah dua atau tiga alternatif terbaik sebagai Plan A dan Plan B. Jika Plan A belum berhasil, maka bisa menjalankan Plan B dan seterusnya," ia menambahkan.  

BACA JUGA: Kreatif di Tengah Pandemi, Pipa PVC 'Disulap' jadi Kerajinan Bernilai Ekonomi

Di samping itu, layanan jemput bola juga bisa dijadikan strategi yang dibutuhkan oleh pelaku usaha saat ini. Menurut Putri, sistem pemasaran langsung yang menyentuh kebutuhan customer dan delivery order yang dikirim sampai ke rumah menjadi bisnis yang laris ketika pandemi Covid-19 ini berlangsung.

"Seorang wirausaha atau enterpreneur memang dituntut untuk tetap smart, inovatif, dan kreatif, dengan memaksimalkan ketersediaan teknologi dan komunikasi. Hal itu juga bagian dari upaya untuk tetap survive dalam menjalankan bisnis," ia menandaskan.

Lebih lanjut, jika pelaku bisnis tidak terbiasa atau kurang update, mau tidak mau harus belajar jika tidak ingin usahanya berakhir begitu saja.

Terakhir, pentingnya mindset (pola pikir) positif dari setiap pelaku usaha. Jangan biarkan diri menjadi lemah, sehingga berdampak pada bisnis yang dijalankan. Pikirkan nasib keluarga dan karyawan yang membantu selama ini. Tetap berusaha dan berdoa untuk memperoleh jalan yang terbaik.

"Semua orang yang memiliki bisnis pasti memiliki problem dan kendala yang sama. Namun, yang membedakan hanya spirit untuk optimis tetap survive di masa sulit yang tidak semua orang punya. Yakinlah bahwa musibah ini akan segera berakhir," ia memungkasi.