Logo

Tiga Petani Tuban Ditangkap Polisi Buntut Penolakan Pembangunan Kilang Minyak

Reporter:,Editor:

Minggu, 22 December 2019 12:07 UTC

Tiga Petani Tuban Ditangkap Polisi Buntut Penolakan Pembangunan Kilang Minyak

Ilustrasi: GIlas Audi.

JATIMNET.COM, Surabaya – Tiga warga Dusun Pomahan, Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban yang terdiri atas Wawan, Mashuri, dan Bashori ditangkap polisi.

Penangkapan itu buntut dari aksi protes yang disampaikan ketiganya saat Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan kilang minyak Grass Root Refinary di Tuban, Sabtu 21 Desember 2019.

Saat itu Wawan, Mashuri, dan Bashori melakukan protes dengan memasang spanduk penolakan penjualan tanah untuk pembangunan kilang minyak di Jenu, Kabupaten Tuban.

“Alasan penangkapan tersebut diduga terkait kunjungan Jokowi beserta pejabat tinggi negara ke tapak kilang minyak,” kata kuasa hukum warga Tuban, Muhammad Soleh kepada Jatimnet.com, Minggu Siang 22 Desember 2019.

BACA JUGA: Kulit Bocah Tuban Terbakar Enam Persen Diduga Terkena Limbah B3

Salah satu spanduk yang dipasang ketiga warga tersebut bertuliskan “Tanah Tidak Dijual, Pak Jokowi Jangan Paksa Kami Jual Lahan”. Tulisan itulah, lanjut Soleh, yang menyebabkan ketiganya berurusan dengan aparat kepolisian.

Soleh melanjutkan, aksi yang dilakukan ketiga petani tersebut merupakan bentuk protes warga karena lahannya diambil secara paksa untuk kepentingan proyek kilang minyak Pertamina.

Sementara itu, Koordinator Pejuang Petani Jenu, Munasih membenarkan tiga warga jenu tersebut sudah ditahan di Polres Tuban sejak Sabtu 21 Deember 2019 lalu.

“Saat ini saya berada di Polres Tuban,” kata Munasih, saat dikonfirmsi Jatimnet.com, Minggu 22 Desember 2019.

BACA JUGA: Pemkot Surabaya Berencana Bangun Penampungan Limbah B3 di Romokalisari

Terpisah, Kapolres Tuban, AKBP Nanang Haryono membantah menahan ketiga petani tersebut. Menurutnya aparat kepolisian hanya memeriksa ketiga petani Jenu tersebut.

“Kami tidak menahan, semua (petani) sudah dikembalikan setelah dimintai keterangan,” kata AKBP Nanang Haryono kepada Jatimnet.com, Minggu 22 Desember 2019 petang.

Sebelumnya, penolakan pembangunan kilang minyak Grass Root Refinary Tuban, yang akan dioperatori Pertamina dan investor asal Rusia, Rousneft diprotes petani dusun Pomahan, Jenu, Tuban. Masalannya pembangunan kilang diperkirakan menghilangkan sebagian besar sawah milik petani dan merusak lingkungan.