Logo

Kulit Bocah Tuban Terbakar Enam Persen Diduga Terkena Limbah B3

Reporter:,Editor:

Kamis, 19 September 2019 13:08 UTC

Kulit Bocah Tuban Terbakar Enam Persen Diduga Terkena Limbah B3

PERAWATAN: Dani didampingi ibunya dalam ruang perawatan. Foto: Lathifiyah.

JATIMNET.COM, Surabaya - Ahmad Dani (11) asal Plumpang Tuban yang diduga terkena limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) mengalami luka bakar enam persen masih menjalani perawatan di ruang inap Highcare Burn 2 RSUD dr Soetomo Surabaya, Kamis 19 September 2019. Korban mengalami luka bakar di bagian tangan kanan dan kiri dua persen, dan kaki kanan juga dua persen.

Dokter Bedah Plastik, Lynda Hariani menyampaikan selama empat hari dirujuk ke RSUD dr Soetomo, Dani mendapat beberapa perawatan.

“Kami membersihkan luka bakar, kulit yang nekrotik dibersihkan, kami juga lakukan perawatan luka bakar secara steril dengan menggunakan super radiasi,” kata Lynda.

Nantinya di hari kelima perawatan, yakni Minggu 22 September 2019 akan membuka perban dan mengevaluasi hasil tindakan pada Senin 16 September lalu.

BACA JUGA: Pemerintah Kembali Tindak Ratusan Kontainer Terkontaminasi  Limbah B3

Lynda mengungkapkan pihaknya akan melakukan cuci luka yang kedua. Apabila lukanya dalam akan dilakukan tambal kulit.

“Ini akan lebih mudah, karena Dani dikirim ke Soetomo dalam keadaan baik, stabil, dan tangan diperban dengan baik,” kata dia.

Ia menyebut luka bakar di tangan kanan Dani lebih superfisial, midermal, sedangkan di tangan kiri dan kaki kanannya luka bakar campuran antara superfisial dan midermal lebih dalam.

“Saat ini kami berikan anti nyeri, karena itu di area gerak, dan juga memberikan protein untuk penyembuhan lukanya,” kata dia.

Dokter Bedah Plastik, Lynda Hariani. Foto: Lathifiyah.

Lynda akan mengupayakan memberikan perawatan yang terbaik untuk Dani, pihak rumah sakit akan memberikan obat dan vitamin agar dampak luka bakar ini tidak parah. Biasanya dampak luka bakar, apalagi di sendi dan jari-jari bisa menyebabkan kontraktur. Yakni tarikan jaringan yang membuat fungsi sendi kurang baik.

“Kami akan evaluasi, kami akan pantau saat proses penyembuhannya. Nanti pulang juga menggunakan splint, sehingga resikonya masih rendah,” katanya.

Sulastri (49) Ibu Dani menceritakan, pada 10 September 2019 lalu ia harus dilarikan ke Puskesmas Plumpang Tuban ketika pulang dari kegiatan Pramuka di sekolahnya SD Sumberagung 1 Tuban.

Sore itu, sekitar pukul 16.00 WIB, Dani bersama teman-temannya hendak pulang dari sekolah, karena tidak ada bemo, ia dan kawannya jalan kaki. Ketika di Jalan Sundulan Tuban, Dani terjatuh ke dalam gundukan pasir di tepi jalan.

BACA JUGA: Jatim-Inggris Jalin Kerjasama Pengolahan Sampah Plastik dan B3

Ia mendapat kabar ketika anaknya sudah dilarikan ke puskesmas.

“Saya dihubungi gurunya, jadi saya tidak tahu kejadiannya bagaimana. Katanya ya jatuh ke pasir,” kata Sulastri di Gedung Bedah Pusat Terpadu RSUD dr Soetomo, Kamis 19 September 2019.

Di ruang perawatan, Sulastri yang tengah mengelus kepala dan tangan putranya itu mengatakan, saat ini pihak Dinas Perlindungan Anak Tuban dan pihak Kepolisian tengah melakukan penyelidikan terkait gundukan pasir di Jalan Sundulan Tuban. Kabarnya pasir tersebut diduga mengandung limbah B3.

“Tapi hingga saat ini belum ada kabar selanjutnya. Di sana sedang ramai melakukan pengecekan pasir tersebut,” katanya.

BACA JUGA: Pemkot Surabaya Berencana Bangun Penampungan Limbah B3 di Romokalisari 

Sulastri menyampaikan, Dani seringkali mengeluh kepanasan dan merasa perih pada luka yang sudah diperban. Biasanya dia memintanya untuk sering mengelus perbannya itu.

Karena ruangan harus steril, Sulastri menyampaikan dirinya sendiri yang mendampingi putranya. Sedangkan kemenakan yang menemani di rumah sakit berjaga di ruang tunggu rumah sakit.

“Alhamdulillah Dani masih mau makan dan minum, meskipun rewel, mintanya yang hangat,” katanya.

Ia menyampaikan, setelah dirawat di puskesmas tiga hari dan di Rumah Sakit Tuban tiga hari, ia meminta pihak rumah sakit Tuban agar dirujuk ke RSUD dr Soetomo, 16 September 2019 lalu. Permintaan tersebut agar pengobatan Dani berlangsung dengan cepat.

Sulastri pun berharap anak kelimanya ini segera pulih. Agar bisa kembali beraktivitas dan sekolah bersama teman-temannya.