Logo

Terapkan BTS, Surabaya Rancang Koneksi Antarmoda Transportasi

Reporter:,Editor:

Kamis, 25 November 2021 11:40 UTC

Terapkan BTS, Surabaya Rancang Koneksi Antarmoda Transportasi

TAMBAH RUTE. Peluncuran armada tambahan Bus Suroboyo, Senin, 23 Agustus 2021. Foto: Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya – Pemkot Surabaya siap bersinergi dengan pemerintah pusat dan Pemprov Jawa Timur untuk mengembangkan Buy The Service (BTS) di Kota Pahlawan untuk mengatasi problematika transportasi di kawasan perkotaan. Program BTS merupakan program Kementerian Perhubungan untuk mengajak masyarakat menggunakan alat transportasi publik.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyu Drajat mengatakan siap menjalankan program BTS di Surabaya. Ia yakin BTS bisa berjalan sesuai tujuan pemerintah pusat dan Pemprov Jatim. Apalagi pemkot sudah membuat angkutan massal berbasis jalan berupa Suroboyo Bus sejak tahun 2018.

"Sejak tahun 2018, kita sudah menggunakan Suroboyo Bus. Sesuai dengan visi Wali Kota Surabaya, bagaimana menciptakan alat transportasi modern dan sustainable," kata Irvan.

Visi ini akan terasa kurang lengkap jika tidak berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan Pemprov Jatim untuk mengatasi kemacetan di tengah perkotaan menggunakan BTS.

BACA JUGA: Risma: Jembatan Sawunggaling dan TIJ Memadukan Moda Transportasi di Surabaya

Dengan BTS, transportasi di Kota Surabaya akan terintegrasi dan bisa terkoneksi satu sama lain seperti angkutan berbasis transportasi jalan dengan transportasi berbasis rel ke depannya.

"Kami harap dengan program BTS akan menjawab keterpaduan transportasi tersebut. Termasuk bisa terkoneksi antara transportasi satu dengan yang lainnya," ia menuturkan.

Saat ini, Pemkot Surabaya sedang fokus melakukan penataan tata ruang dan menyiapkan infrastruktur seperti jalan, trotoar, transportasi kota yang modern dan sustainable.

Bukan hanya fokus pada penyediaan mobilitas, akan tetapi juga mengembangkan sistem clustering untuk mempertimbangkan waktu dan biaya (time and cost). Sehingga, ketika masyarakat menggunakan alat transportasi publik akan terasa nyaman.

"Jadi kami lebih memilih sistem clustering seperti yang ada di program kerja Wali Kota, Surabaya Maju Hijau Tertata. Di program itu ada rayonisasi sekolah, kami sediakan taman, public space, sentra wisata kuliner (SWK), RS, fasilitas bermain, dan lain sebagainya. Dari semua itu, bisa dijangkau dengan alat transportasi dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Seperti di luar negeri, identik dengan fifty minutes pergerakan masyarakat," ia memaparkan.

BACA JUGA: Bus Tumpuk hingga Trem, Transportasi Tempo Dulu di Surabaya

Untuk mendukung program BTS sudah diterapkan pembayaran atau ticketing elektronik pada Suroboyo Bus, seperti QRIS (QR Code) dan tapping laiknya di tol. Cara ini diharapkan sejalan dengan program pemerintah pusat dan Pemprov Jatim dalam menerapkan BTS.

Rencananya, operasional trayek BTS tahun 2021-2022 Dishub Kota Surabaya akan mengoperasikan trayek 2, yaitu rute Raya Lidah Wetan - Karang Menjangan - ITS. Rute ini akan terkoneksi dengan trayek lainnya. Sedangkan di tahun 2022-2023, ia bersama jajarannya sedang mempersiapkan lima rute lain yang akan terkoneksi dengan Sidoarjo dan Gresik.

"Sehingga, nantinya akan ada konektivitas antara Terminal Purabaya, Lidah Wetan, dan Gresik. Kemudian ada juga konektivitas di Terminal Purabaya untuk ke arah Sidoarjo. Dengan adanya rute ini diharapkan bisa menjawab problem kemacetan di dalam kota," ia menjelaskan.

Selain itu, Pemkot Surabaya bersama Dishub Surabaya masih punya pekerjaan rumah menyiapkan 11 rute lain di tahun 2022-2023. Rute baru ini rencananya untuk menjangkau kawasan Karangpilang, Ampel, hingga terkoneksi ke kawasan Pasar Turi yang bisa terkoneksi dengan transportasi berbasis rel.

"Sesuai dengan rencana Pemprov Jatim yang akan membangun Surabaya Railway. Trayek itu akan terkoneksi juga dengan Stasiun Pasar Turi. Sesuai rencana tersebut akan terkoneksi dengan moda transportasi berbasis rel termasuk trayek 8 dengan rute SIER - RSAL - Tanjung Perak. Semoga dengan adanya moda trans ini (Suroboyo Bus), wilayah di seluruh Kota Surabaya dapat terlayani," ia menguraikan.

Agar program BTS berjalan lebih maksimal, Dishub Surabaya juga menerapkan push strategy sebagai pendukungnya. Langkah yang pertama yaitu traffic demand management yang meliputi parkir progresif dan penyediaan lahan parkir (park and ride) untuk kendaraan pribadi di sekitar rute BTS Suroboyo Bus dan feeder. Cara ini agar memudahkan masyarakat beralih ke layanan transportasi umum.

BACA JUGA: Rute dan Fasilitas Suroboyo Bus Ditambah

Sedangkan kedua, ada pengaturan waktu dan ruang jalan kendaraan pribadi yang melintas di jalan-jalan tertentu yang dilewati rute BTS Suroboyo Bus dan Feeder. Ketiga, penerapan tarif Suroboyo Bus dan Feeder agar terjangkau bagi masyarakat serta terintegrasi tiketnya dengan antarmoda dan park and ride. Keempat, konektivitas rute BTS menghubungkan moda trans Suroboyo bus, feeder, dan angkutan kota yang ada di Terminal Purabaya dan Terminal Osowilangun.

"Sedangkan kelima, konektivitas rute BTS juga menghubungkan terminal, stasiun kereta api, pelabuhan, bandara juanda, distrik perdagangan dan perbelanjaan, perkantoran, serta fasum lainnya," ia menjabarkan.

Mulai tahun 2022 akan dilaksanakan perbaikan feeder yang rencananya masuk ke perkampungan dan perumahan. Angkutan feeder ini akan menjadi pilot project dan disiapkan tiga rute.

"Kami punya PR, sebenarnya ada 71 rute feeder dengan harapan bisa cepat untuk disatukan dengan pola BTS. Akan tetapi, untuk rute feeder saat ini sedang kita siasati untuk ke arah sana. Tahun depan, pilot project-nya akan kami adakan uji coba 36 unit feeder untuk tiga rute untuk mendukung Suroboyo Bus," ia memastikan.