Kamis, 05 September 2019 22:35 UTC
TEMUAN: Taman Safari Indonesia Prigen Pasuruan memperkenalkan Inovasi kotoran gajah menjadi Papan Partikel Serat pada Siswa SMAN 18 Surabaya . Foto: Khoirotul Lathifiyah
JATIMNET.COM, Surabaya – Taman Safari Indonesia (TSI) Prigen Pasuruan mengenalkan inovasi papan partikel serat yang berbahan dasar kotoran Gajah di SMAN 18 Surabaya. Upaya ini sebagai bentuk edukasi menjaga lingkungan dengan memanfaatkan limbah kotoran satwa.
Dalam pengenalannya, tim TSI membawa replika kotoran gajah dan hasil inovasi dalam bentuk papan partikel serat dan sebuah Plakat Gajah.
Seorang Tim Education TSI Victory Bayu S menyampaikan kepada ratusan siswa bahwa sejak 2014 lalu pihaknya melakukan riset untuk memanfaatkan kotoran Gajah.
“Dulu kotoran Gajah ini hanya digunakan kompos atau pupuk, karena jumlah kotoran gajah sangat banyak, kami mencoba membuat papan partikel dari serat kotoran gajah,” kata Victory saat menjelaskan di Halaman SMAN 18 Surabaya, Kamis 5 September 2019.
BACA JUGA: Lebih Dekat dengan Tiga Bayi Harimau Benggala Taman Safari
Selain misi TSI yang konsen terhadap lingkungan, Victory menjelaskan inovasi ini dibuat karena banyaknya kotoran gajah yang dihasilkan setiap harinya. Yakni kurang lebih dua dump truk kotoran Gajah sehari.
Dalam kesempatannya, tim TSI juga menyampaikan bahwa pemilihan kotoran gajah disebabkan tekstur kotoran yang dihasilkan satwa tersebut.
“Dari replika ini bisa dilihat, bahwa kotoran gajah ini masih banyak serat-serat yang dapat dimanfaatkan sebagai papan partikel serat atau bahkan furnitur,” katanya.
Victory juga menjelaskan beberapa tahapan dalam melakukan daur ulang kotoran satwa gajah. Mulanya kotoran gajah harus dicuci hingga bersih, selanjutnya dijemur sampai benar-benar kering, dipotong sesuai dengan ukuran yang ditentukan, lalu dicampurkan perekat, dan dipress agar membentuk papan.
BACA JUGA: Tingkah Menggemaskan Tiga Anak Harimau Benggala Menunggu Khofifah
Dengan beberapa proses tersebut sudah menghasilkan papan yang kuat, kata dia, bahkan papan tersebut tidak bau busuk layaknya kotoran.
“Ke depannya kami berharap masyarakat bisa lebih ramah lingkungan dengan mendaur ulang apa yang ada disekitar,” katanya.
Nantinya TSI akan bekerja sama dengan perusahaan atau pihak lain untuk memproduksi papan partikel berbahan dasar serat kotoran gajah. Sehingga tujuan Taman Safari Prigen dalam menjaga lingkungan dapat tercapai, dan masyarakat bisa menikmatinya.
Siswi Kelas XII IPS SMAN 18 Surabaya Anggita Indah menyampaikan baru mengetahui adanya inovasi papan partikel serat dari kotoran gajah.
BACA JUGA: Bangun Taman, Risma Ingin Turunkan Polusi Udara Surabaya
“Karena selama ini yang saya tahu hanya dibuat pupuk. dan saya juga baru mengetahui bahwa kotoran gajah kandungan seratnya lebih banyak,” kata dia.
Melalui acara ini pihaknya bisa lebih sadar lingkungan, kata Anggita, bahwa kotoran atau limbah pun dapat dimanfaatkan sebagai furniture. Nantinya bisa dimungkinkan beberapa limbah yang berada di sekitarnya bisa didaur ulang atau dimanfaatkan menjadi hal yang berguna.
Anggita berharap dengan edukasi menjaga flora dan fauna oleh TSI, bisa memberikan kesadaran untuk siswa dalam melestarikan alam. Misalnya seperti mengurangi sampah plastik untuk menjaga lingkungan.