Logo

Lebih Dekat dengan Tiga Bayi Harimau Benggala Taman Safari

Reporter:,Editor:

Minggu, 28 July 2019 04:18 UTC

Lebih Dekat dengan Tiga Bayi Harimau Benggala Taman Safari

TAMBAH. Taman Safari Prigen Pasuruan memiliki tiga bayi harimau benggala yang baru lahir. Foto: Khoirotul Lathifiyah

JATIMNET.COM, Surabaya - Taman Safari Prigen Pasuruan memiliki tiga ekor bayi harimau benggala sejak 27 April 2019. Ketiga bayi harimau ini pun mendapat kehormatan dengan diberi nama oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa, 27 Juli 2019.

Khofifah memberi mereka nama Bakti untuk bayi jantan, dan Moni serta Nawa untuk dua harimau betina. Terlahir dari pasangan induk Karina dan Kalvano, ketiga bayi harimau mempunyai karakter yang berbeda-beda.

"Moni agak usil, dan paling kalem itu si Bakti yang jantan," kata Direktur Edukasi Taman Safari Prigen Eko Windato.

Karakter dan tingkah yang ditunjukkan oleh Moni ini dipengaruhi oleh genetik, kebetulan induk jantannya (Kalvano) juga sangat aktif.

BACA JUGA: Tingkah Menggemaskan Tiga Anak Harimau Benggala Menunggu Khofifah

Eko mengungkapkan pihaknya baru memberikan nama setelah usia tiga bulan karena bayi harimau usai divaksin. Selain itu juga agar dekat dengan momentum hari peringatan harimau sedunia.

"Vaksin ini kami berikan kurang lebih satu minggu yang lalu. Jadi bayi ini belum bisa sembarangan dipegang oleh orang," kata dia.

Ia menjelaskan larangan untuk memegang bayi harimau karena vaksin yang diberikan masih belum menyatu ke tubuh satwa. Sehingga kondisinya saat ini akan mudah menularkan atau tertular penyakit.

Seperti bayi pada umumnya, kata Eko, pihaknya juga memberikan asupan protein dan kalsium yang tinggi. Sejak lahir, Moni, Nawa, dan Bakti diberikan susu khusus karnivor atau susu hombaru.

"Setelah masuk tiga bulan kami kasih daging, daging ini kami cacah kecil-kecil," kata Eko.

BACA JUGA: Populasi Harimau Sumatera Tinggal Ratusan Ekor

Ia menyampaikan, agar tidak bosan pihaknya memberikan cacahan daging yang bermacam-macam seperti daging sapi, kangguru, dan juga ayam. Asupan ini akan diberikan kurang lebih hingga sampai delapan bulan dan bagusnya sampai satu tahun.

Eko juga menjelaskan, mereka sejak bayi ditinggal induknya, karena satwa ini bersifat neglected (induk yang mengabaikan bayinya). Oleh sebab itu, pihaknya menyediakan dua keeper yang harus handling dan resting satwa.

"Jadi keeper harus menghandle satwa ini dari pagi sampai sore. Dan sore hari kami trial untuk didekatkan dengan induknya, agar induknya mengenal anaknya," katanya.

Pendekatan ini juga dilakukan dengan batasan jeruji, lanjut Eko, jika disatukan di kandang, ditakutkan bayi satwa dicederai, karena posturnya masih kecil. Nantinya saat satwa sudah tenang dan besar pihak Taman Safari akan mendekatkan mereka. Biasanya treatment yang dilakukan pada harimau ini membutuhkan waktu satu tahun.

BACA JUGA: WWF Sambut Positif Vonis Terhadap Pembunuh Harimau Sumatra

Curator Life Science Taman Safari Prigen Pasuruan Ivan Chandra mengungkapkan populasi harimau di Taman Safari saat ini sebanyak 30 ekor. Dan untuk jenis harimau benggala berjumlah 14 ekor.

"14 ini termasuk tiga bayi yang diberi nama Moni, Nawa, dan Bakti," katanya.

Ivan mengungkapkan, berat badan bayi harimau benggala beragam, hasil timbang terakhir umur tiga bulan berat Moni 11,40 kilogram, Bakti 12,45 kilogram, dan Nawa 12,40 kilogram. Berat badan Moni paling ringan karena tingkahnya yang sangat aktif dan juga lincah.