Logo

Suparti, Mantan TKI Sukses Bisnis Kacang Tree-G

Reporter:,Editor:

Minggu, 18 November 2018 14:11 UTC

Suparti, Mantan TKI Sukses Bisnis Kacang Tree-G

Suparti memperlihatkan produk Kacang Tree-G di lapak Mlaku-mlaku Nang Tunjungan Surabaya, Minggu 18 November 2018. Mantan TKI itu sukses membangun bisnisnya. Foto: Khoirotul Lathifiyah.

JATIMNET.COM, Surabaya – Hujan emas di negeri orang tak lebih baik dibanding hujan batu di negeri sendiri. 12 tahun menjadi pekerja migran atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, Suparti memilih pulang ke kampung halamannya, Surabaya. Asal ada tekad kuat, bekerja di negeri sendiri pun bisa sejahtera.

Pulang dari negeri jiran tahun 2011, Suparti (kini sekitar 60 tahun) memilih jualan kacang. Biji-biji kacang yang telah diolah ia kemas dalam bungkusan plastik, lalu dijual ke warung-warung kecil. Sebungkusnya dia jual seharga Rp 500.

“Saya jual di warung-warung kopi,” katanya mengenangkan awal bisnisnya, di “Mlaku-mlaku Nang Tunjungan” Surabaya, Minggu 18 November 2018 pagi.

Kala itu, kata dia melanjutkan, ia bisa menghabiskan satu kilogram kacang per hari untuk dagangannya.

Beda dulu beda sekarang. Kini, untuk mencukupi dagangannya, Suparti bisa menghabiskan 30 kilogram kacang per hari. Omset jualannya pun mencapai Rp 5 juta per hari.

Bisnis kacang Suparti kian dikenal pelanggan ketika ia mulai rajin ikut pelatihan yang diselenggarakan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surabaya. Suparti rutin mengikuti pelatihan pada Sabtu dan Minggu.

BACA JUGA: Indah Wulandari, Sukses Bisnis Ayam Geprek Tanpa Buka Warung

Dalam pelatihan yang disediakan gratis itu, peserta belajar manajemen dan cara berwirausaha. Mulai dari cara produksi, membuat perbedaan produk dan menentukan ciri khasnya, serta membuat brand  hingga memasarkannya.

Empat tahun berlatih, nama Suparti masuk dalam daftar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan produk kreatif. Di tahun 2015 itu pula kacang buatan Suparti dinobatkan menjadi pemenang untuk kategori produk UMKM yang kreatif. “Setelah menang saya dibantu Pahlawan Ekonomi,” katanya.

Kacang Tree-G dikemas dalam beberapa kemasan. Ada yang berukuran 100 gram seharga Rp 15 ribu ada yang 500 gram seharga Rp 40 ribu. Foto: Khoirotul Lathifiyah.

Pahlawan Ekonomi adalah program Pemerintah Kota Surabaya untuk mendorong warga, khususnya kaum perempuan, menjadi wirausahawan. Program ini dilatarbelakangi persoalan ekonomi keluarga miskin. Sementara para suami bekerja di luar rumah, ibu rumah tangga pun bisa menambah penghasilan dengan bekerja di rumah.

Menurut Suparti, setelah kacang buatannya menyabet predikat produk kreatif, Pahlawan Ekonomi membantunya mengembangkan dagangan. Mereka membuat kemasan yang menarik, mengonsep brand dan mendaftarkan hak kekayaan intelektualnya, mengurus sertifikasi halal, hingga membantu pemasaran.

Saat ini, kacang produksi rumahan Suparti termasyhur dengan Kacang Tree-G.

BACA JUGA: Pesona Tas Berbahan Bekas Kertas Semen

Ada sejumlah varian rasa untuk Kacang Tree-G. Di antaranya rasa bawang atau original, keju, dan sambal balado. Dijual dalam kemasan 100 gram seharga Rp 15 ribu dan 500 gram seharga Rp 40 ribu, Kacang Tree-G diedarkan di pasar lokal hingga mancanegara.

Produk ini juga bisa dijumpai di pusat UKM Merr dan Siola Surabaya, serta pusat oleh-oleh Patata dan maskapai penerbangan Citilink. Meski produknya sudah bisa dijumpai di gerai bergengsi, Suparti tetap memasok dagangan ke warung-warung kecil.

“Ada 500 warung dan toko dalam sehari,” katanya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bangga dengan tekad Suparti membangun bisnisnya. “Tidak harus hal yang besar, hal kecil pun bisa dijadikan peluang usaha,” kata dia.