Kamis, 27 January 2022 03:40 UTC
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menghadiri hari Gizi Nasional halaman Taman Surya. Foto: Humas Pemkot Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya - Di peringatan Hari Gizi Nasional, Pemkot Surabaya menggelar Gebyar Lomba Bersama Wujudkan ‘Surabaya Emas’ (Eliminasi Masalah Stunting) di halaman Taman Surya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Surabaya Rini Indriyani, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Surabaya Nanik Sukristina dan Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jatim Sjamsul Arief serta instruktur dari Surabaya Hotel School (SHS) Eko Maduretno.
Kadinkes Surabaya Nanik Sukristina menjelaskan bahwa lomba tersebut diikuti anak balita berisiko stunting yang ada di 154 kelurahan se-Surabaya. Sedangkan yang hadir di halaman Taman Surya, total ada 308 anak balita berisiko stunting. "Setiap kelurahan diwakilkan dua anak balita berisiko stunting. Ada beberapa yang diwakilkan karena berhalangan hadir," kata Nanik.
Ia mengatakan, data pada Oktober 2021 lalu angka stunting di Kota Surabaya total ada 5.727 anak balita. Kemudian tidak sampai akhir tahun 2021, jumlah stunting mampu diatasi hingga turun menjadi 1.785.
Baca Juga: Langkah Pemkot Surabaya Wujudkan Zero Stunting Tahun 2022
“Dari data 1.785 di 31 Desember 2021 kemarin kita sudah turunkan menjadi 1.657, kemudian ada penurunan sekitar 128. Ini akan kita ikuti perkembangannya sampai 31 Januari,” ia menuturkan.
Hingga saat ini, pihaknya terus mengupayakan stunting di Kota Surabaya bisa nol kasus selama tiga bulan ke depan. Menurutnya, penanganan stunting itu lebih kompleks, oleh karena itu dia mengupayakan menurunkan angka stunting melalui cara pendekatan dan penyuluhan ke masyarakat bersama kader kesehatan.
“Karena untuk menurunkan ini (stunting) kan tidak bisa cepat, kita terus upayakan agar tercapai nol kasus,” ia menerangkan.
Sementara Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jatim Sjamsul Arief mengapresiasi kegiatan ‘Surabaya Emas’ tersebut. Menurutnya, lomba ini merupakan langkah awal untuk mengentaskan masalah stunting di Kota Surabaya.
Baca Juga: Capai Zero Stunting, Orang Tua Diminta Proaktif Lapor Kondisi Anaknya ke Pendamping Kesehatan
Ia menjelaskan agar tidak ada lagi stunting di Surabaya, yang harus dilakukan adalah melakukan pendataan secara akurat. Mulai dari data kelahiran hingga anak yang berusia kurang dari enam bulan.
“Karena masalah stunting itu timbul berawal dari anak berusia enam bulan. Setelah itu, diikuti perkembangannya seperti apa oleh setiap kader kesehatan dan PKK,” kata Sjamsul.
Pihaknya pun berharap, kegiatan lomba 'Surabaya Emas' ini bukan hanya sekadar seremonial, akan tetapi bisa digelar secara berkelanjutan.
“Sistemnya dan mekanismenya harus bagus, mulai dari wali kotanya, camat, lurah, kader dan PKK-nya itu harus bagus. Sehingga, stunting bisa segera diatasi dengan baik,” ia menegaskan.