Selasa, 31 March 2020 09:00 UTC
BAJU PELINDUNG. Petugas mengenakan baju pelindung saat simulasi penanganan pasien suspect Corona di RSUD dr Mohammad Saleh, Kota Probolinggo, Minggu, 8 Maret 2020. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Mojokerto – Akibat ketersediaan sejumlah Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis dari ancaman virus Corona menipis, sejumlah rumah sakit di Kota dan Kabupaten Mojokerto melakukan penggalangan donasi.
Informasi yang dihimpun jatimnet.com dari berbagai sumber menyebutkan, saat ini hampir seluruh fasilitas kesehatan di wilayah Mojokerto kekurangan APD termasuk rumah sakit pemerintah maupun swasta.
Sejumlah pamflet digital berisi penggalangan donasi APD yang dikeluarkan pihak rumah sakit mulai tersebar di grup-grup media sosial. Dalam pamflet tersebut, sejumlah APD yang digalang atau dibutuhkan berupa masker bedah, masker N-95, dan kacamata google atau face shield (tameng wajah).
Selain itu, APD yang juga dibutuhkan misalnya sarung tangan disposible dan steril, pakaian pelindung dari bahan berbahaya atau hazardous materials (hazmat) suit, disinfektan, hand sanitizer, alkohol 96 persen, dan pembungkus sepatu (shoes cover). Ketersediaan multivitamin dan kebutuhan pendukung lainnya juga diperlukan.
BACA JUGA: Tekan Corona, Kaum Millenial Desak Pemkab Mojokerto Karantina Wilayah
"Memang hampir seluruh rumah sakit di Kota maupun Kabupaten Mojokerto saat ini sedang menggalang donasi APD dari masyarakat. Sebab saat ini ketersediaan APD sudah sangat menipis akibat endemik Corona," kata Direktur RS Kamar Media, Kota Mojokerto, Rambo Garudo, saat dihubungi, Selasa, 31 Maret 2020.
Menurutnya, pihak rumah sakit sedang kesulitan dalam mendapatkan APD sebab stok barang di distributor sedang kosong. APD menjadi barang yang langka sejak wabah Corona melanda hampir seluruh wilayah Indonesia.
"Gak hanya di daerah, di provinsi dan pusat pun stoknya menipis. Bukan kita tidak bisa beli, tapi karena stok di pasaran sudah sangat langka. Khawatir kalau wabah ini tidak segera selesai, jadi kami harus prepare (menyiapkan),” kata dokter yang pernah mencalonkan diri jadi Wakil Wali Kota Mojokerto pada Pilwali Mojokerto ....lalu.
BACA JUGA: Hasil Swab Diterima, Lima PDP di Mojokerto Negatif Covid-19
Rambo menuturkan dokter maupun tenaga medis lainnya diharuskan menggunakan APD. “Soalnya warga bisa datang ke rumah sakit manapun dan kita tidak tahu apa dia positif Corona atau tidak, sehingga tanpa APD sangat membahayakan tenaga medis sendiri," ujarnya.
Tak hanya rumah sakit swasta, pamflet penggalangan donasi APD dari RSUD Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, juga beredar di media sosial. Namun hingga kini belum ada keterangan resmi dari manajemen rumah sakit milik Pemkot Mojokerto itu.
Sementara itu, penggalangan donasi APD juga dilakukan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Mojokerto. Kami memang sedang melakukan penggalangan donasi APD dari masyarakat. Saat ini memang APD sangat sulit, masker saja kita kesulitan untuk mendapatkannya. Kalaupun ada harganya sangat mahal dan tidak terkontrol. Satu boks bisa mencapai Rp300 ribu. Baju hazmat (baju pelindung) juga susah, bahkan jas hujan kita pakai," kata Ketua IDI Cabang Mojokerto Rasyid Sulaiman.
Hasil penggalangan APD akan didistribusikan ke petugas medis yang bersinggungan langsung dengan masyarakat misalnya tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit baik swasta maupun pemerintah terutama rumah sakit rujukan Covid-19.
BACA JUGA: RS Rujukan Penuh, Dua PDP Diisolasi di RSUD Kota Mojokerto
"Misalnya, petugas kesehatan memeriksa ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) harus menggunakan APD. Kalau orang yang penuh kesadaran pasti akan datang ke rumah sakit rujukan Covid-19, kalau yang tidak mau menyadari bagaimana. Kasihan anggota kita (jika tak menggunakan APD)," katanya.
Rasyid mengungkapkan sulitnya mendapakan APD membuat petugas kesehatan di rumah sakit rentan terpapar virus Corona. Sehingga, IDI Mojokerto akan memprioritaskan penyaluran APD hasil donasi pada tenaga medis yang memiliki potensi besar terpapar virus Corona.
"Kalau rumah sakit milik pemerintah saya kurang tahu. Tapi kalau rumah sakit swasta mereka memang berusaha sendiri. Saat ini mereka sangat kesulitan membeli APD karena sangat langka. Maka itu, kami langsung membuka donasi. Terserah mau dari masyarakat, LSM, atau dari mana. Nanti bantuan akan kita distribusikan ke rumah sakit yang lebih membutuhkan," katanya.
