Kamis, 28 February 2019 23:47 UTC
Ilustrasi. Foto: Unsplash.com
JATIMNET.COM, Surabaya - Dinas Pendidikan Kota Surabaya mengimbau sekolah SMP/MTs memastikan fasilitas pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) berfungsi dengan baik.
“UNBK tahun ini mudah-mudahan lancar,” kata Kepala Dinas Pendidikan Ikhsan dalam acara Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi UNBK di Gedung Convention Hall Arif Rahman Hakim Surabaya, Kamis 28 Februari 2019.
Sejak tiga tahun terakhir, seratus persen sekolah SMP dan MTs di Surabaya menggelar ujian berbasis komputer bagi siswa. Tahun ini, UNBK tingkat sekolah menengah berlangsung pada 22-23 April.
“Kegiatan (sosialisasi) ini untuk mengecek kembali, refresh,” katanya.
BACA JUGA: Dindik Jatim Belanja Komputer Rp 20 Miliar untuk UNBK
Ia mengatakan, pengelola sekolah bisa segera melaporkan kendala ke sub-rayon masing-masing sebelum ujian digelar. Sehingga masalah bisa teratasi saat berlangsung UNBK. “Mumpung waktunya masih agak panjang, silakan semua membuat check list yang menjadi perhatian,” katanya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencatat ada 7,5 juta siswa peserta UNBK 2019. Sejak 2015, Surabaya sudah menggelar ujian berbasis komputer untuk siswa SMP dan MTs. “Jumlah penyelenggara terus meningkat tiap tahun,” kata Kepala Bidang Penilaian non Akademik Giri S. Hamiseno.
Menurut dia, UNBK membawa keuntungan. Di antaranya lebih efektif dan efisien dari segi waktu, tenaga, sumber daya manusia, dan anggaran.
Materi ujian pun lebih aman dan memperkecil potensi kebocoran. Soal dirancang sedemikian rupa secara acak dan terenkripsi. Selain itu, nilai ujian nasional pun kian dekat dengan realitas capaian siswa. “Dan dapat dijadikan dasar pemetaan mutu pendidikan,” ujarnya.
BACA JUGA: Jadwal UNBK Berubah, Dinas Pendidikan Jatim Belum Terima Pemberitahuan
Untuk memperlancar pelaksanaan ujian, ia mengatakan, tim UNBK nasional melibatkan tim helpdesk daerah untuk membantu masalah teknis di sekolah. Selain itu, aplikasi ujian pun terus disempurnakan agar mudah digunakan (user friendly).
Ia mengatakan soal ujian terdiri dari tiga level. Pertama pemahaman, lalu aplikasi, dan terakhir penalaran (HOTS). “Soal HOTS sekitar 10-15 persen,” tuturnya.
Kepala SMPN 19 Surabaya Shahibur Rachman mengatakan ada 444 siswa reguler dan 48 siswa SMP terbuka yang jadi peserta UNBK di sekolahnya. Untuk memperlancar proses ujian, sekolah akan menggelar gladi resik. “Modelnya sama dengan UNBK dan semua siswa akan mencoba sistemnya agar tahu,” katanya.