Logo

Sebelas Industri Garmen Siap Mempekerjakan Ratusan Penyandang Disabilitas

Reporter:

Jumat, 01 February 2019 01:50 UTC

Sebelas Industri Garmen Siap Mempekerjakan Ratusan Penyandang Disabilitas

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (ketiga kiri) bersama Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita (ketiga kanan) serta Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo (tengah) berfoto dengan empat peserta Diklat 3 in 1, Kamis 31 Januari 2019.

JATIMNET.COM, Surakarta - Ratusan penyandang disabilitas mengikuti program Diklat 3 in 1 (pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja) yang digelar oleh Kementerian Perindustrian dan Kementerian Sosial, Kamis 31 Januari 2019.

Program tersebut merupakan hasil tindak lanjut kesepakatan bersama dua kementerian itu untuk memacu kompetensi para penyandang disabilitas agar dapat bekerja di sektor industri.

“Diklat ini merupakan tindak lanjut dari implementasi Nota Kesepahaman yang saya tandatangani bersama Bapak Mensos, akhir Desember lalu. Selain itu, amanat dari Presiden agar penyandang disabilitas bisa mendapat kesempatan yang sama,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada Pembukaan Diklat 3 in 1 bagi Penyandang Disabilitas di Akademi Komunitas Tekstil dan Produk Tekstil melalui siaran pers yang diterima Jatimnet.com.

BACA JUGA: Penyandang Disabilitas Dapat Pelatihan Kerja Pada 2019

Menurut Airlangga, diklat bagi penyandang disabilitas kali ini diarahkan pada sektor industri garmen dan alas kaki. Sebanyak 268 orang menjadi peserta, yang meliputi 204 disabilitas sensorik rungu wicara, 39 disabilitas fisik, dan 25 disabilitas intelektual.

“Kerja sama Kemenperin dan Kemensos ini terwujud dalam satu bulan, artinya bisa kerja cepat untuk kaum disabilitas,” ujarnya.

Mereka yang mengikuti diklat, akan mendapatkan sertifikasi kompetensi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) sesuai bidangnya. Selanjutnya, para lulusan ditempatkan bekerja di 11 perusahaan sektor industri garmen dan alas kaki.

Selain diselenggarakan on site di perusahaan, pelaksanaan diklat juga secara in house di Balai Diklat Industri Kemenperin yang berada di Yogyakarta, Surabaya, Jakarta.

BACA JUGA: Agar Penyandang Disabilitas Tak Lagi Terdiskriminasi

“Untuk itu, kami terus mendorong perusahaan-perusahaan industri untuk memberikan kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas sesuai dengan bidang pekerjaan yang bisa dilakukan. Kami juga mengapresiasi kepada para asosiasi yang telah mendukung,” tuturnya.

Peserta Diklat alas kaki di Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta yang diikuti sebanyak 103 orang, akan ditempatkan bekerja di PT. Wangta Agung Surabaya (34 orang), PT. Ecco Indonesia Sidoarjo (10 orang), PT. Dwi Prima Sentosa, Ngawi (19 orang), PT. Pradipta Perkasa Makmur, Jombang (26 orang), dan UD. Teratai, Tuban (14 orang).

Sedangkan, peserta Diklat garmen di BDI Surabaya, BDI Jakarta, dan Akademi Komunitas Industri TPT Solo, yang diikuti sebanyak 165 orang akan ditempatkan bekerja di PT. LASPO Boyolali (20 orang), PT. Sri Rejeki Isman Sukoharjo (30 orang), PT. Cahaya Global Apparel Boyolali (20 orang), PT. Globalindo Intimates Klaten (55 orang), PT. Juni Safaritex Boyolali (20 orang), dan PT. Jaya Perkasa Textile Sukoharjo (20 orang).