Kamis, 18 February 2021 13:40 UTC
KAMPUNG TANGGUH. TNI dan warga ikut menjaga akses jalan menuju Kampung Tangguh di Surabaya. Foto: Pemkot Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya - Satgas Covid-19 Kota Surabaya memiliki cara tersendiri untuk melindungi keluarga yang sedang melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumahnya. Melalui penanda stiker, warga di sekitar rumah tersebut diajak bersama-sama saling melindungi dan mengawasi.
Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Irvan Widyanto mengatakan demi melindungi keluarga yang sedang melakukan isoman dan warga di sekitar, pihaknya telah menyiapkan stiker sebagai penanda.
"Ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi dan melindungi keluarga isoman dan warga sekitar agar terhindar dari penularan Covid-19," kata Irvan, Kamis, 18 Februari 2021.
BACA JUGA: Sebaran Covid-19 Klaster Keluarga di Surabaya Tinggi
Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya ini juga menjelaskan pemasangan tanda isolasi mandiri dilakukan ketika terdapat kasus konfirmasi positif dalam satu keluarga dan mengharuskan anggota keluarga/kontak erat melakukan isoman dengan pengawasan hingga hasil swab PCR keluar.
"Kalau di daerah lain mungkin menggunakan bendera dan sebagainya. Kalau di Surabaya kita lebih melakukan perlindungan terhadap individu yang ada di situ," ia menjelaskan.
Harapannya, warga yang ada di sekitar rumah dapat saling menjaga dan melindungi keluarga yang sedang melakukan isoman. Selain itu, warga di sekitar diharapkan dapat membantu memantau dan mengawasi.
BACA JUGA: Surat Edaran Kewajiban bagi Pengelola Hotel Melaporkan Pengunjung Diterbitkan
"Warga di sekitar dapat ikut menjaga jangan sampai dia (keluarga yang isoman) keluar rumah atau jangan sampai ada apa-apa dan sekaligus mungkin memberikan bantuan makanan atau apa," ia mengungkapkan.
Rencananya, stiker ini akan dibagikan kepada setiap pengurus Kampung Tangguh di Surabaya. Nantinya penempelan stiker ke rumah-rumah keluarga yang melakukan isoman dilakukan sendiri oleh warga atau pengurus kampung.
"Rencananya paling lambat minggu depan (stiker) kita bagikan," katanya.