Kamis, 29 August 2019 14:21 UTC
Ilustrasi sambal. [Flickr]
JATIMNET.COM, Surabaya – Sambal menjadi salah satu daya tarik kuliner khas nusantara. Ada banyak jenis dan masing-masing daerah memiliki ciri khas. Ada yang pedas, manis, atau sedang.
Chef Yuda Bustara bercerita bahwa sambal buatan Indonesia digemari para turis asing karena memiliki citarasa yang berbeda
"Sambal kita (Indonesia) laku banget di luar negeri, karena kalau mereka (sambal) lebih ke tabasco alias fermentasi cuka. Kalau saya bawa dua belibis, itu orang pasti akan kaget karena sambalnya pedas nggak asam, jadi itu daya tariknya orang bule itu," ungkap Chef Yuda di FX Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis 29 Agustus 2019.
BACA JUGA: Begini Membuat Sambal Pelengkap Ketupat
Saat pergi ke India dan bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Yuda kerap membawa dan memasak menu yang dilengkapi sambal khas buatannya. Fantastisnya, antusias para bule sangat terlihat dengan ludesnya menu racikan Yuda.
"Karena saya kan bekerjasama dengan KBRI, jadi keliling-keliling, pasti itu saya suka kasih sambal, pasti ada menu sambal, mau itu sambal uleg atau sambal saos, rata-rata feedbacknya orang-orang itu, ternyata semuanya itu mereka doyan," jelasnya
BACA JUGA: Desa Bejijong Sajikan Kuliner Andalan Tumpeng Khas Majapahit
Keunikan sambal buatan Indonesia yang tidak asam, bisa membuat orang yang awalnya tidak suka sambal malah berbalik membuat makan lebih seru dan nikmat.
Jenis-jenis sambal di Indonesia cenderung beragam, seperti sambal terasi, sambal cabe ijo, sambal rujak, sambal bawang, sambal matah, sambal dabu-dabu, dan sebagainya.
Ini juga yang membuat tren makanan pedas seperti mi samyang, ayam geprek, bakso pedas mampu, bakso aci, dan sebagainya tengah diburu para pecinta kuliner.
Sumber: Suara.com