Senin, 04 May 2020 00:00 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Surabaya - Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi menyebut tingkat keterisian rumah sakit di Surabaya Raya sudah melebihi kapasitas. Jumlah tempat tidur tak lagi mampu menampung jumlah pasien terinfeksi SARS CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang terus bertambah.
"Rumah sakit rujukan yang ada saat ini sudah overload. Secara teoritis, rumah sakit rujukan yang menangani pasien khusus korona sudah mengalami kelebihan pasien," kata Joni di Gedung Negara Grahadi, Minggu 3 Mei 2020 malam.
Di Surabaya saja, Joni mengungkapkan, kapasistas tempat tidur yang tersedia 403 unit. Sementara jumlah pasien baik berstatus positif Covid-19 maupun dalam pengawasan yang masih dirawat mencapai 798 orang.
Hal sama juga terjadi di Kabupaten Sidoarjo, rumah sakit yang menjadi rujukan hanya berkapasitas 160 orang. Berbanding jauh dengan jumlah pasien yang dirawat mencapai 212 orang.
BACA JUGA: Pabrik Sampoerna di Covid-19
Sementara di Gresik jumlah tempat tidur untuk merawat lebih sedikit, sekitar 24 buah. Sedangkan pasien yang dirawat mencapai 121 orang. "Rumah sakit overload (kelebihan kapasitas) terbanyak di Surabaya. Artinya apa, overloadnya sudah cukup mengkhawatirkan," kata Joni.
Pun demikian Joni mengaku tengah menyiapkan rumah sakit darurat. Salah satunya dengan menambah kapasitas di Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Pemprov, kata Joni, saat ini sedang membuka pembicaraan dengan kementerian pendidikan agar dapat membuka ruang baru. "Dengan kementerian pendidikan dan para donatur berupaya untuk membuka rumah sakit di Unair. Insya Allah satu hingga dua hari ini akan selesai dan bisa ditempati, kira-kira sampai 200 lebih (pasien)," terangnya.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga akan menggunakan Gedung Puslitbang Humaniora di Jalan Indrapura Surabaya untuk rumah sakit darurat Covid-19. Lampu hijau dari kementerian kesehatan sudah didapatkan. Tinggal penambahan ruang untuk merawat pasien.
BACA JUGA: Di Balik Perjuangan Petugas Medis Penanganan Covid-19
Diperkirakan Gedung Puslitbang Humaniora milik kementerian kesehatan ini dapat menampung sekitar 500 orang. "Di sana kapasitasnya cukup besar, dan bisa menampung sekitar 500 orang lebih pasien korona," ungkapnya.
Namun meski sudah ada alternatif untuk menambah ruang perawatan di dua tempat, Joni menyebut, tetap mengalami kekurangan. Rumah Sakit Universitas Airlangga misalnya, tidak akan mampu menampung pasien yang terus bertambah.
Karenanya, kementerian kesehatan mengambil kebijakan bahwa tidak semua orang dengan status pasien dalam pengawasan, atau confirm positif harus masuk rumah sakit. "Jadi, tidak harus semua orang dengan status PDP atau konfirm (positif) harus masuk rumah sakit. Di rumah juga bisa, asalkan rumah dan perilakunya memenuhi syarat," terangnya.
Jumlah pasien positif covid-19 di Jatim terus meningkat, bertambah 77 menjadi 1.114 orang. Sementara jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim juga terus meningkat mencapai 3.319 orang, yang saat ini masih diawasi tinggal 1.593 orang. Kemudian ada 19.910 orang dalam pemantauan (ODP), dan yang masih dipantau sebanyak 5.368 orang.