Sabtu, 22 November 2025 09:30 UTC

Para warga peserta reses berfoto bersama dengan anggota Komisi A DPRD Jatim, Sumardi. Foto Hasan
JATIMNET.COM, Jombang – Kunjungan reses anggota DPRD Jawa Timur, Sumardi, di Desa Temuwulan, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jumat malam, 21 November 2025, berubah menjadi forum panjang penyampaian keluhan masyarakat. Warga menilai sejumlah persoalan krusial tak kunjung mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah, baik kabupaten maupun provinsi.
Dalam pertemuan itu, Sumardi yang duduk di Komisi A DPRD Jatim, menerima berbagai aduan warga, mulai dari kerusakan infrastruktur, persoalan kebersihan, hingga layanan kesehatan yang dinilai lambat. Kehadiran legislator tersebut diharapkan dapat membuka jalan menuju penyelesaian yang lebih konkret.
Syafaat (53), salah satu warga, menyoroti kerusakan jalan di lingkungan mereka. Ia menyebut kerusakan terjadi di berbagai tingkat, mulai dari jalan permukiman hingga ruas jalan provinsi, sehingga menghambat aktivitas warga.
“Mohon bantuannya, Pak. Jalan di sini sudah lama rusak dan belum pernah diperbaiki,” ujarnya di hadapan puluhan warga.
BACA: Jaringan Teroris Incar Pelajar, Cak Sumardi Ingatkan Kewaspadaan di Media Sosial
Masalah kebersihan juga ikut mencuat. Meskipun Desa Temuwulan telah menjalankan program TPS3R dan mendapatkan penilaian baik dari Pemkab Jombang, keterbatasan armada pengangkut sampah membuat pengelolaan tidak berjalan optimal. Warga bahkan mencoba mengembangkan inovasi pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif, namun terhambat minimnya sarana pendukung.
“Program sudah berjalan, tapi kami butuh dukungan kendaraan dan pelatihan tambahan. Tanpa itu, hasilnya tidak optimal,” ujar Ndono (50), perwakilan warga.
BACA: Komisi A DPRD Jatim Berharap Jember Kembali Jadi Episentrum Ekonomi Tapal Kuda
Isu kesehatan menjadi perhatian terbesar dalam forum tersebut. Warga menyampaikan kondisi Sulton, seorang anak dengan kelainan jantung yang sempat dirawat di RSUD Dr. Soetomo. Menurut keluarga, kondisi Sulton memburuk beberapa hari terakhir, sementara kepastian langkah medis yang harus ditempuh belum mereka dapatkan.
“Mohon ada kepastian penanganan agar Sulton tidak terlantar,” kata Ndono.
Menanggapi keluhan itu, Sumardi menegaskan akan menindaklanjuti seluruh aspirasi warga. Ia menyebut sebagian besar persoalan tersebut masuk kategori darurat karena berdampak langsung pada kualitas hidup masyarakat.
BACA: Kenduri Kebhinekaan Teguhkan Toleransi dan Cegah Konflik Sosial di Probolinggo
“Apa yang disampaikan malam ini akan kami prioritaskan dan carikan solusinya,” tegas politikus Golkar itu.
Terkait kondisi Sulton, Sumardi meminta keluarga tetap berkoordinasi dengan perangkat desa maupun dirinya agar proses penanganan medis tidak terhenti.
“Kalau ada kendala, segera disampaikan. Kita cari langkah terbaik,” ujarnya.
