Logo

PPDB Pengaruhi Deflasi di Kediri

Reporter:

Kamis, 04 July 2019 15:51 UTC

PPDB Pengaruhi Deflasi di Kediri

Ilustrasi.

JATIMNET.COM Kediri – Pemerintah Kota Kediri mengungkapkan aktivitas penerimaan peserta didik baru (PPDB) memberi dampak pada laju inflasi.

"Juni dan Juli merupakan bulan anak sekolah, karena pendaftaran sekolah mulai dibuka. Hal ini memberikan tekanan yang cukup besar dalam pengeluaran. Tentu memberi pengaruh terhadap inflasi Kota Kediri," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Kediri Enny Endarjati, Kamis 4 Juli 2019.

Ia mengatakan pemkot sudah memahami hal ini sehingga untuk mengantisipasinya, pemerintah telah membuat beberapa kebijakan di bidang pendidikan. Di antaranya seragam gratis untuk SD dan SMP, subsidi BBM untuk angkot gratis, bus sekolah gratis dan bantuan pendidikan untuk mahasiswa berprestasi yang kurang mampu.

BACA JUGA: Inflasi Selama Semester I di Jatim Masih Terkendali

“Itu semua merupakan kebijakan yang kami upayakan agar orang tua tidak terlalu terbebani dengan biaya pendidikan. Harapannya, kendati SMA/SMK menjadi wewenang provinsi, pendidikan tingkat SMA/SMK tetap mendapat perhatian seperti SD dan SMP," ujar dia.

Enny menjelaskan angka inflasi Kota Kediri pada bulan Juni sebesar 0,08 persen. Angka tersebut sedikit di atas angka inflasi pada Mei sebesar 0,05 persen.

Inflasi Kota Kediri pada bulan Juni lebih rendah dari inflasi Jawa Timur dan nasional yang sebesar 0,13 persen dan 0,55 persen. Bila dilihat dari data tahun sebelumnya, penyumbang inflasi pada Juni dan Juli berasal dari kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga.

Namun berkat kewaspadaan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri yang berkaca pada tahun lalu, inflasi pada Juni tidak berasal dari kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga, melainkan dari kelompok angkutan antar kota.

BACA JUGA: Naiknya Harga Emas Picu Inflasi di Jatim

Sementara itu, Kepala BPS Kota Kediri Agus Puji Raharjo mengatakan inflasi di Kota Kediri masih tergolong stabil. Untuk inflasi bulan Juni termasuk terendah di Jawa Timur dibanding inflasi di kota-kota lainnya.

Untuk inflasi bulan Juni sebagian besar disebabkan kelompok pengeluaran sandang sebesar 0,46 persen, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,32 persen. Sementara untuk bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,47 persen.

“Saya bangga dengan TPID Kota Kediri telah melakukan antisipasi. Data historis menyatakan bahwa pada bulan Juni akan terjadi inflasi. Maka TPID akan membuat kiat-kiat untuk mengendalikan inflasi," ujarnya. (ant)