Senin, 26 October 2020 11:40 UTC
DIPERSOALKAN. Pose petugas yang menjulurkan lidah saat difoto dalam penertiban APK di Pilkada Mojokerto dipersoalkan. Foto: Facebook Panwascam Sooko
JATIMNET.COM, Mojokerto – Pose foto dengan menjulurkan lidah oleh seorang petugas saat mencopot stiker dan banner calon Bupati inkumben Mojokerto dipersoalkan.
Foto tersebut diunggah di akun Facebook Panwascam Sooko, Jumat, 23 Oktober 2020. Namun dua foto yang dianggap tak pantas itu sudah dihapus dari puluhan foto kegiatan penertiban Alat Peraga Kampanye (APK) oleh Panwascam setempat bersama Panwas tingkat desa.
Penasihat pasangan calon Bupati inkumben dan Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi - Titik Masudah, Ismail Pribadi, menyayangkan pose petugas dalam foto tersebut. Menurutnya, pose menjulurkan lidah itu terkesan mengejek.
"Ini suatu tindakan yang tak beretika dan terkesan melecehkan," ujar Ismail, Senin, 26 Oktober 2020.
BACA JUGA: Kampanye 25 Hari, 30 Pelanggaran Prokes Terjadi di Pilkada Mojokerto
Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto dari PDIP ini mengatakan pose tersebut tak pantas dilakukan anggota pengawas yang dituntut untuk independen dan netral dalam menjalankan fungsinya.
“Seharusnya Panwas ikut menciptakan situasi yang kondusif dalam Pemilukada, bukan malah bersikap provokatif yang bisa menimbulkan gejolak," kata Ismail.
Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Mojokerto Aris Fahrudin Asy'ad membantah jika seseorang yang berada di foto tersebut adalah anggota Panwascam Sooko. Aris menduga orang dalam foto tersebut adalah anggota Sekretariat atau Anggota Panwas Desa.
"Yang jelas dia ini bukan anggota Panwascam karena saya kenal betul satu persatu anggota Panwascam Sooko. Tapi, bisa jadi itu adalah teman-teman dari Sekretariat atau teman-teman dari Panwas Desa. Karena dalam giat tersebut kita libatkan banyak pihak yang berkompeten," katanya.
Ia mengaku akan segera memanggil Ketua Panwascam Sooko untuk dimintai klarifikasi terkait siapa dan apa maksud pose dalam foto tersebut.
"Besok Selasa (27 Oktober 2020) akan kami panggil Ketuanya terkait dengan peristiwa ini. Kita akan tanyai, itu siapa, kejadiannya dimana, kapan, terus apa maksud dan tujuannya," kata Aris.
BACA JUGA: Gakkumdu Hentikan Pemeriksaan Mutasi ASN yang Dilakukan Petahana Bupati Mojokerto
Ia tak mengelak jika akun Facebook tersebut adalah akun resmi Panwascam Sooko. Hanya saja, terkait postingan tersebut mengandung unsur etis ataupun tidak etis, dirinya masih belum berani menyimpulkan.
"Kita akan mengumpulkan data dulu dari pihak yang bersangkutan, baru bisa kita putuskan itu beretika atau tidak, melanggar atau tidak melanggar," katanya.
Aris menyebut, foto-foto tersebut merupakan dokumentasi kegiatan Mojokerto Tertib Serentak beberapa waktu lalu. Menurutnya, apa yang dilakukan saat penertiban itu sudah melalui mekanisme penanganan pelanggaran.
"Saat giat itu kita tertibkan sebanyak 200-an APK dari seluruh paslon yang melanggar ketentuan lokasi pemasangan. Semisal dipasang di tiang listrik dan telpon atau dipaku dan digantungkan di pohon," ujarnya.
