Minggu, 05 September 2021 03:40 UTC
Wakil ketua DPRD Jawa Timur Anwar Sadad saat membuka Pelantikan dan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) DPW Forum Kamunikasi Diniyah Takmiliyah Jatim di Surabaya, Sabtu 4 September 2021.
JATIMNET.COM, Surabaya - Wakil ketua DPRD Jawa Timur Anwar Sadad menilai Madrasah Diniyah memiliki peranan yang juga penting bagi pendidikan di Jatim.
Pendidikan agama sebagai pondasi akhlak (moral) suatu bangsa, sehingga mampu menumbuhkan pribadi-pribadi yang tafaqquh fiddin di berbagai sektor kehidupan baik bermasyarakat dan bernegara.
“Pendidikan yang mampu menjadikan tafaqquh fiddin itu hanya bisa dilakukan melalui pendidikan diniyah yang ada di pesantren-pesantren,” ujarnya saat membuka Pelantikan dan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) DPW Forum Kamunikasi Diniyah Takmiliyah Jatim di Surabaya, Sabtu 4 September 2021.
Baca Juga: Jadi Korban Penganiayaan, Guru Madrasah di Gresik Lapor Polisi
Pemprov Jatim, kata dia, telah memberikan perhatian serius kepada pendidikan madrasah diniyah melalui BOSDA Madin. Kebijakan yang dikeluarkan sejak era Gubernur Jatim Soekarwo pada 2009 itu terus berjalan mengucurkan bantuan sampai sekarang.
“Kebijakan itu dibuat tak semudah seperti membalikkan tangan tapi di DPRD Jatim kita harus berdebat dengan anggota yang lain dengan argumentatif dan mengedepankan solidaritas sesama umat muslim sehingga bisa disetujui bersama eksekutif,” katanya.
Kebijakan Bosda Madin di Jatim itu juga sudah ditiru beberapa provinsi lain di Indonesia. “Tapi dalam pelaksanaan harus diakui masih perlu untuk terus ditingkatkan," tegasnya.
Baca Juga: 3.200 Orang di Sekolah dan Pesantren Banyuwangi Tervaksin dalam 5 Jam
Peningkatan yang diperlukan itu khususnya pada kualitas tenaga pendidik (ustaz/ustazah) madrasah diniyah. Mengingat, kondisi saat ini terjadi degradasi sehingga mutu pendidikan madin tidak seperti jaman dulu.
“Jaman dulu itu para kiai mampu mengkawinkan agama dengan budaya, seperti tahlilan sehingga menjadi budaya masyarakat. Yang penting itu isinya bukan gedung atau fisiknya,” dalih Gus Sadad.
Dengan kualitas tenaga pendidik yang baik, Sadad optimis kualitas lulusan pendidikan diniyah juga akan semakin baik. “Calon pemimpin Jatim masa depan itu banyak yang masih belajar di Madin karena itu kualitas tenaga pendidik juga harus ditingkatkan, biar mereka bisa lebih baik dari saya,” katanya.