Logo

Polisi Bongkar Makam Bayi di Mojokerto yang Diduga Korban Aborsi

Reporter:,Editor:

Selasa, 02 September 2025 09:30 UTC

Polisi Bongkar Makam Bayi di Mojokerto yang Diduga Korban Aborsi

Pembongkaran makam bayi karena dugaan aborsi di Desa Sumberkembar, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto menjadi tontonan warga. Foto: Hasan

JATIMNET.COM, Mojokerto - Personel Satreskrim Polres Mojokerto membongkar makam bayi di Desa Sumberkembar, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

Pembongkaran makam bayi dilakukan setelah adanya laporan tentang dugaan praktik aborsi yang dilakukan oleh warga desa tersebut.

"Kami menindaklanjuti laporan dari warga terkait adanya makam misterius di sini," kata Kanit Resmob Satreskrim Polres Mojokerto Ipda Sukron Makmun saat dikonfirmasi, Selasa, 2 September 2025.

Langkah awal yang dijalankan dengan mendatangkan tim khusus dari dokter forensik Rumah Sakit Pusdik Bhayangkara Porong.

Kedatangan mereka untuk melakukan  ekshumasi dan autopsi di tempat pemakaman umum tersebut. "Jadi, tanpa maesan (nisan), tapi banyak bunganya," tambahnya.

BACA: Yakin Ada Tindak Kekerasan, Keluarga Pelajar yang Tewas di Sungai Brantas Minta Autopsi Ulang

Setelah tim khusus tiba di TPU sekitar pukul 16.00 WIB, makam bayi dengan kedalaman 20 sentimeter dilakukan Tim gabungan tiba dilokasi dan membongkar makam bayi dengan kedalaman sekitar 20 itu dibongkar.

Prof Dr dr Ahmad Yudianto, dokter forensik RS Bhayangkara Pusdik Sabhara di Porong mengatakan bahwa pembongkaran tersebut merupakan permintaan dari jajaran Polres Mojokerto.

"Sesuai permintaan Polres Mojokerto, kami lakukan ekshumasi dan autopsi terkait dugaan kasus aborsi," ujarnya.

Dari hasil autopsi hingga pukul 17.30 WIB, ia menjelaskan, sampel yang dibawa berupa sisa tulang belulang dan beberapa bercak darah.

BACA: Divonis 2 tahun Penjara Kasus Aborsi, Pecatan Polisi Ajukan Banding

Tulang yang ditemukan sudah hancur dan diperkirakan telah dikubur lebih dari 90 hari. Jasad tersebut dibungkus kain kafan kecil dengan tambahan plastik hitam di sampingnya.

"Kalau ada tulang belulang sudah bayi, saya tidak bisa memastikan usianya. Yang pasti kalau sudah ada tulangnya, di atas 3 bulan," tambahnya.

Sampel-sampel tersebut kini sedang diuji di laboratorium Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong untuk memastikan identitas dan penyebab kematian.