Logo

Tembok SLBN Gending Roboh, Tiga Warga Probolinggo Luka Termasuk Balita

Reporter:,Editor:

Jumat, 07 November 2025 11:48 UTC

Tembok SLBN Gending Roboh, Tiga Warga Probolinggo Luka Termasuk Balita

Bangunan tembok SLBN Gending yang roboh dan menelan korban 3 orang terluka. Foto: Zulafif

JATIMNET.COM, Probolinggo – Warga Desa Sebaung, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, dikejutkan oleh robohnya tembok Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Gending pada Jumat sore, 7 November 2025.

Tembok setinggi empat meter dan panjang sekitar 30 meter itu ambruk mendadak tanpa disertai hujan ataupun angin kencang. Runtuhan tembok menimpa tiga warga yang berada di sekitar lokasi, termasuk seorang balita berusia 1,5 tahun.

Selain menyebabkan korban luka, reruntuhan juga merusak sebagian rumah warga di bagian dapur serta menghancurkan satu unit sepeda motor yang terparkir di dekatnya.

Ketiga korban diketahui bernama Mohamad Solehudin (27), Budi Hariyanto (35), dan Saka (1,5 tahun)—anak dari Budi. Mereka tertimpa material tembok sebelum berhasil dievakuasi warga sekitar.

BACA: Jasad Nelayan Ditemukan Mengambang di Laut Utara Probolinggo

Akibat insiden itu, Solehudin mengalami luka di kaki, tangan, dan pinggul. Sementara Budi hanya mengalami lecet di tangan, dan anaknya menderita luka di bagian dahi.

“Waktu itu saya berada di dekat tembok. Tiba-tiba terdengar suara keras seperti bangunan roboh. Saya langsung lari sambil menggendong anak,” ujar Budi mengenang kejadian tersebut.

Meski menimbulkan kepanikan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang berlangsung cepat itu. Petugas Polsek Gending segera datang ke lokasi setelah mendapat laporan dari warga untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk pekerja proyek yang sedang beraktivitas di area sekolah.

BACA: Kembali Jadi Sorotan, Aktivitas Padepokan Dimas Kanjeng Dipantau Polisi

Kepala SLBN Gending, Ami Rusmini, menyampaikan rasa prihatin atas musibah ini dan menegaskan pihak sekolah siap membantu para korban serta memperbaiki kerusakan rumah warga yang terdampak.

“Kami sangat prihatin dan turut berduka. Sekolah akan bertanggung jawab membantu korban dan memperbaiki kerusakan rumah warga,” ucap Ami.

Hingga kini, pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti robohnya tembok tersebut. Dugaan awal mengarah pada konstruksi bangunan yang tidak kokoh, mengingat tembok ambruk saat cuaca cerah dan tanpa gangguan alam.