Logo

Pohon Natal dari Kain Batik Madura Bantu Perajin yang Terpuruk Akibat Pandemi

Reporter:,Editor:

Jumat, 04 December 2020 05:00 UTC

Pohon Natal dari Kain Batik Madura Bantu Perajin yang Terpuruk Akibat Pandemi

PONON NATAL KAIN BATIK: Pohon Natal yang terbuat dari kain batik Madura. Foto: Restu

JATIMNET.COM, Surabaya - Batik dalam sejarahnya merupakan pakaian, alat tukar dan sebuah penghargaan bagi orang yang dicintai dan dihormati. Saat ini batik sudah menjadi bagian dari gaya hidup seseorang, dan banyak sekali yang memanfaatkan kain batik menjadi berbagai jenis pakaian maupun hiasan untuk kebutuhan sehari-hari.

Nah, hal itulah yang kemudian juga coba dilakukan oleh fashion designer ternama Surabaya, Embran Nawawi. Pria yang mengaku begitu mencintai batik hingga mempelajarinya itu, mecoba mengaplikasikan kain batik dalam pembuatan sebuah pohon natal.

Digandeng Quest Hotel Darmo Surabaya, Embran mengkreasikan berbagai kain batik menjadi pohon natal unik guna menyambut Natal 2020 dan tahun baru 2021 (Nataru).

“Saya putuskan untuk membuat (pohon natal) ini dengan asumsi hanya untuk perayaan (Natal). Ketika kita membuat batik ini menjadi sebuah karya seni, jadi terlihat sangat apik dan menarik,” kata Embran saat ditemui di lobby hotel, Kamis 3 Desember 2020.

BACA JUGA: Libur Nataru, Dispudpar Ingatkan Tempat Wisata dan Hotel Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

Ia dan manajemen hotel mengusung konsep batik sebagai simbol kebudayaan tradisional nusantara yang dipadupadankan dengan perayaan Natal secara global.

Pohon dengan tinggi 3,5 meter itu dibuat dari batik Svarnabhumi Pamekasan dengan motif bunga dan kupu-kupu, serta membutuhkan sekitar 100 meter kain untuk merangkai pohonnya atau setara dengan 51 potong kain batik.

“Kita coba untuk mendekor ini. Namun ternyata di pohon natal dari kain batik ini justru sudah hadir sendiri motifnya sebagai dekorasi, jadi kita tinggal tambahkan lampu dan beberapa ciri khas dari Natal. Total 8 jam pengerjaannya, itu dalam satu hari,” katanya.

“Saya kerjakan sendiri untuk perangkaiannya, tetapi untuk persiapannya dibantu teman-teman fashion yang biasa membantu saya,” imbuh-nya.

BACA JUGA: Demi Keselamatan Bersama, Warga Diimbau Tak Pergi ke Luar Kota Selama Libur Nataru

Adapun alasan dipilihnya kain batik dari Pamekasan, Madura itu sebagai bahan pembuatan pohon natal lantaran kain batik-nya itu memiliki seribu warna. Selain itu, kebutuhan dengan motif yang sangat natural. Mengingat hampir semua motif di Pamekasan yang bukan adat adalah tidak mengandung filosofi apapun, karena itu memang sebuah kisah harian yang mereka ciptakan.

“Pamekasan atau Madura, bahkan Jawa Timur sekalipun adalah batik yang membuat saya jatuh hati. Begitu saya kenal kain batik Madura khususnya, ternyata memiliki seribu warna dan variannya banyak. Ini yang menarik, selalu ada hal baru yang tampil di Madura,” ia memaparkan.

Setiap warna dari kain batik yang dirangkai di pohon natal tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Pemilihan warna juga disesuaikan dengan filosofi perayaan natal yang kuat, mulai dari kain dengan warna hijau, merah, keemasan, putih dan juga ungu. Tujuannya tak lain agar kita tetap bertemu dengan Tuhan kita yang satu, di manapun dan apapun agama kita.

“Warna hijau merupakan lambang kesegaran, merah berarti keberuntungan, dan cokelat keemasan sebagai warna kemakmuran serta elegancy. Sedangkan putih diletakkan paling atas karena melambangkan kesucian menuju Tuhan, sementara ungu menjadi warna khas identik Quest Hotel Darmo Surabaya,” ia menguraikan.

BACA JUGA: Tiket KA Libur Nataru Sudah Bisa Dipesan Secara Online

Embran berharap semoga kita semua menutup tahun ini dengan makmur, damai, dan selalu bersyukur karena masih diberi kesehatan di masa pandemi ini. Selain itu, harapan dengan adanya pohon natal batik ini juga agar bisa membantu pengrajin batik yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.

“Minimal saya membantu mempromosikan batik ini. Itu menjadi media komunikasi marketing yang baik. Karena akan ada ratusan tamu setiap hari, maka ini akan menjadi promosi batik yang paling massif. Jadi kita juga membantu penjualan si pemilik batiknya,” ia menekankan.

Sementara itu Public Relation Officer Quest Hotel Darmo Surabaya, Melly Aruni mengatakan bahwa tahun ini memang sengaja menggandeng Embran Nawawi untuk membuat pohon natal dari kain batik. Sebab, pihaknya mengetahui sang desaigner memang spesialis di batik dengan menggandeng batik Pamekasan juga untuk berkolaborasi.

“Tahun lalu kami sudah membuat pohon natal dari daun buah nanas, dan tahun ini kami juga ingin membuat sesuatu yang menarik dan berbeda sehingga berkolaborasi dengan designer batik dan juga produsen batik Pamekasan. Kami ingin memberikan sentuhan kebudayaan Indonesia dalam perayaan Natal tahun ini,” kata Melly.

Ia menambahkan, untuk konsep pemilihan batik, motif kain dan asal batik sepenuhnya dari designer, namun untuk idenya Melly mengaku dari manajemen hotel. Rencananya, peletakan pohon natal kain batik di area sekitar lobby hotel tersebut akan berlangsung selama satu bulan, yakni mulai 1 Desember lalu hingga akhir Desember 2020 nanti.