Kamis, 03 December 2020 23:00 UTC
ILUSTRASI LIBURAN: Selama Libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru), seluruh warga Kota Surabaya diimbau agar tak bepergian ke luar kota. Foto: Restu/Dokumen
JATIMNET.COM, Surabaya - Selama Libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru), seluruh warga Kota Surabaya diimbau agar tak bepergian ke luar kota. Sebab, berkaca dari liburan sebelumnya, kasus Covid-19 di Surabaya sempat mengalami kenaikan.
"Jadi yang liburan kemarin Surabaya ada kenaikan. Namun kami cepat melakukan antisipasi, jadi yang suspect misalkan baru batuk, pilek itu kita deteksi,” kata kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Kamis 3 Desember 2020.
“Jadi yang mengeluh berobat batuk pilek langsung kita swab. Itulah mengapa penanganan kami lebih cepat," Wali Kota Tri Rismaharini menambahkan.
Meski kenaikan kasus Covid-19 pasca liburan sebelumnya dapat diantisipasi, namun warga berpotensi besar kembali bepergian ke luar kota saat libur natal dan tahun baru ini.
BACA JUGA: Libur Nataru, Daop 8 Surabaya Operasikan 29 Kereta Api
"Masalahnya ini nanti ada liburan lagi. Saya berharap kalau memang tidak terpaksa, tidak keluar kota terlebih dahulu," ia memaparkan.
Apalagi, ketika warga itu berlibur ke luar kota, mereka akan sulit terdeteksi telah melakukan kontak dengan siapa saja. Sementara di Kota Pahlawan sendiri, tracing dan testing masif dilakukan.
Sehingga dapat diketahui siapa saja yang berpotensi besar untuk menjadi tertular. Terlebih lagi, ketika warga tersebut tergolong OTG (orang tanpa gejala) maka akan sulit terdeteksi jika tidak dilakukan pemeriksaan swab.
Makanya, seluruh warga Surabaya diharapkan agar saat libur natal dan tahun baru ini tidak bepergian ke luar kota. “Karena itu saya berharap liburan ini tolong usahakan tidak kemana-mana dulu sampai kondisi di luar sana relatif lebih baik," ia mengingatkan.
BACA JUGA: Tiket KA Libur Nataru Sudah Bisa Dipesan Secara Online
Menurutnya, banyak hal yang dapat dilakukan selama libur Natal dan tahun baru di Surabaya. Jangan sampai pasca liburan ke luar kota justru malah membawa virus ketika kembali pulang ke Surabaya.
"Jangan kemudian kita tertular dan impact-nya itu ke keluarga kita. Ada yang kuat tapi ada yang tidak kuat. Jadi contohnya misalnya ada seorang dokter yang kita tracing ternyata dia juga habis dari luar kota," ia menekankan.
Oleh sebab itu, demi keselamatan bersama, seluruh warga diimbau agar tidak liburan ke luar kota. Terlebih, Covid-19 tak hanya menyasar kepada para orang tua. Namun, anak-anak maupun remaja berpotensi tertular virus tersebut.
"Karena itu saya berharap sekali lagi, karena tidak semua orang kuat. Tidak hanya orang tua, yang muda pun banyak yang jadi korban. Oleh sebab itu ayo kita jaga 3M, Memakai Masker, Menjaga Jarak Aman, dan Mencuci Tangan," ia menandaskan.