Selasa, 10 May 2022 01:00 UTC
TURUN LANGSUNG.Gubernur Khofifah meninjau pengobatan Hewan Ternak Sapi milik H. Bakri di Dusun Wates, Desa Kedungpring, Kecamatan Balongpanggang, Gresik,Sabtu (7/5/2022). Foto. Dinas Kominfo Jawa Timur
JATIMNET.COM, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi memperingatkan jajaran kabinetnya tentang pentingnya kepekaan yang tinggi dalam menghadapi krisis yang ada di Indonesia. Ini mulai dari musim kemarau, ancaman kebakaran hutan dan lahan, hingga penyakit kuku dan mulut (PMK) yang menyerang sapi di Jawa Timur.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Sekretariat Negara, Jokowi menginstruksikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan lockdown untuk menanggulangi wabah PMK. Juga menerapkan sistem zonasi lockdown agar pergerakan ternak dapat dicegah dengan baik.
“Saya juga minta Kapolri betul-betul menjaga ini di lapangan mengenai pergerakan ternak dari daerah-daerah yang sudah dinyatakan ada penyakit mulut dan kuku. Bentuk satgas sehingga jelas siapa nanti yang bertanggung jawab,” tegas Presiden saat memimpin rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin, 9 Mei 2022.
BACA JUGA : Atasi Penyakit Mulut dan Kuku, Sapi di Mojokerto Disuntik Antibiotik
Kasus PMK pertama kali dilaporkan menyerang ternak sapi di empat kabupaten, yakni Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Mojokerto. Sekitar 1.247 ekor hewan peliharaan itu dinyatakan terjangkit penyakit tersebut.
Tanda klinis dari PMK seperti demam tinggi (39-41 derajat celcius), keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa. Selain itu luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, kaki pincang.
Juga, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, nafas cepat, produksi susu turun drastis, dan menjadi kurus.
BACA JUGA : Kementan Turut Tangani Kasus PMK di Jawa Timur
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa PMK yang tengah merebak merupakan penyakit hewan menular akut yang menyerang hewan ternak. Selain sapi, juga kerbau, kambing, domba, kuda, dan babi dengan tingkat penularan mencapai 90 hingga 100 persen.
“Namun, yang perlu kita ketahui bersama penyakit ini tidak menular ke manusia, melainkan menular ke sesama hewan saja,” kata Khofifah dilansir dari laman resmi Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur.