Kementan Turut Tangani Kasus PMK di Jawa Timur

Nugroho

Reporter

Nugroho

Minggu, 8 Mei 2022 - 04:00

Editor

Nugroho
kementan-turut-tangani-kasus-pmk-di-jawa-timur

Pencegahan Penyakit PMK. Foto.Dok. Kementan

JATIMNET.COM, Surabaya – Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan upaya pencegahan terjadinya penyebaran dan tracing penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jawa Timur. Secara khusus langkah darurat itu dijalankan di empat kabupaten yang terkena wabah PMK, yakni Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Lamongan.

Berdasarkan hasil koordinasi bersama Gubernur Jawa Timur dan empat bupati wilayah tersebut, langkah darurat yang akan dilakukan adalah lockdown zona wabah. Upaya ini dilakukan di tingkat desa/kecamatan di setiap wilayah dengan radius 3 – 10 kilometer dari wilayah terdampak wabah.

BACA JUGA : PMK Merebak, 1.247 Ekor Sapi di Jatim Terserang

Selain itu, penetapan wabah oleh Menteri Pertanian berdasarkan surat dari Gubernur Jawa Timur dan rekomendasi dari otoritas veteriner nasional sesuai dengan PP Nomor 47/2014.

“Dua Laboratorium utama kita, Balai Besar Veteriner Wates dan Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Surabaya sebagai Lab rujukan PMK telah dari awal aktif melakukan tracing kasus ini. Saat ini, kami koordinasi dengan pemda Jawa Timur untuk melakukan lockdown zona wabah,” jelas Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah seperti dikutip dari suara.com, Minggu, 8 Mei 2022.

Langkah darurat lainnya adalah pendataan harian jumlah populasi yang positif PMK. Pemusnahan ternak yang positif PMK secara terbatas. Melakukan pembatasan dan pengetatan pengawasan lalu lintas ternak pasar hewan dan rumah potong hewan. Melakukan edukasi kepada peternak terkait SOP pengendalian dan pencegahan PMK.

BACA JUGA : PMK Mewabah, Khofifah Insruksikan Penutupan Pasar Hewan di 4 Kabupaten

Kemudian, menyiapkan vaksin PMK. Pembentukan gugus tugas tingkat provinsi dan kabupaten. Pengawasan ketat masuknya ternak hidup di wilayah-wilayah perbatasan dengan negara tetangga yang belum bebas PMK oleh Badan Karantina Pertanian.

Selanjutnya Nasrullah menjelaskan sejak hari jumat tim pusat dan daerah sudah bekerja di lapangan. Harapannya dapat melokalisir zona penyakit dan tidak menyebar ke wilayah sentra sapi lainnya.

“Masyarakat kami mohon bantuan dan kerjasamanya untuk tidak memindahkan atau memperjualbelikan sapi dari daerah wabah ke daerah yang masih bebas. Kita tangani bersama dan lokalisir wilayahnya,” ujar Nasrullah.

Baca Juga