Logo

Pertama di Jawa, Pemkab Probolinggo dan Kemenkes Luncurkan Vaksinasi DBD

Reporter:,Editor:

Sabtu, 14 September 2024 07:00 UTC

Pertama di Jawa, Pemkab Probolinggo dan Kemenkes Luncurkan Vaksinasi DBD

VAKSIN DBD. Pj Bupati Probolinggo Ugas Irwanto melihat program vaksinasi DBD di sekolah. Foto: Dinas Kominfo Kab. Probolinggo

JATIMNET.COM, Probolinggo – Kabupaten Probolinggo mencatatkan diri sebagai daerah pertama di Pulau Jawa yang meluncurkan program vaksinasi Demam Berdarah Dengue (DBD).

Program ini diluncurkan sebagai bentuk respons atas meningkatnya kasus DBD yang mengancam kesehatan masyarakat, sekaligus sebagai langkah proaktif pencegahan.

Program vaksinasi merupakan inisiatif Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, dalam upaya mengurangi tingkat kematian serta mencegah komplikasi serius yang disebabkan oleh infeksi DBD.

Pj Bupati Probolinggo Ugas Irwanto mengatakan vaksinasi merupakan bagian strategi inovatif pemerintah daerah dalam melindungi warganya.

BACA: Penderita DBD di Jatim Capai 214 Orang, Tiga Orang Meninggal

"Ini wujud komitmen kami dalam mencegah dan menekan dampak penyakit DBD di tengah masyarakat," ujarnya di sela-sela peluncuran vaksinasi yang digelar di PJB Paiton, Sabtu, 14 September 2024.

Ugas menjelaskan vaksinasi bukan hanya untuk pencegahan, tetapi juga untuk mempercepat proses pemulihan bagi mereka yang sudah terjangkit.

Penanganan yang cepat dan tepat sangat diperlukan agar kasus DBD tidak berkembang menjadi lebih serius.

“Kami ingin memastikan bahwa mereka yang terinfeksi dapat pulih dengan cepat dan mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut,” katanya.

Menurut Ugas, kondisi cuaca yang panas mempercepat perkembangbiakan nyamuk pembawa virus DBD, aedes aegypti, terutama di daerah-daerah yang tidak terjaga kebersihannya. Vaksinasi dianggap sebagai salah satu solusi kunci dalam menanggulangi kenaikan kasus DBD.

“Kami telah melakukan koordinasi intensif dengan Kementerian Kesehatan RI. Dukungan dari pusat sangat penting, tetapi Kabupaten Probolinggo memilih untuk bergerak cepat agar masyarakat terlindungi lebih awal,” kata Ugas.

BACA: Awal Tahun 2020, Kasus DBD di Kota Probolinggo Menurun

Selain vaksinasi, Ugas juga menyoroti pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Masih banyak warga yang kurang menyadari pentingnya kebersihan dalam mencegah perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD.

“Kami terus mendorong agar masyarakat lebih peduli terhadap kebersihan, karena ini adalah kunci utama pencegahan DBD,” katanya.

Pemerintah Kabupaten Probolinggo mengajak seluruh perangkat daerah, mulai dari kepala desa hingga petugas kesehatan, untuk terus meningkatkan upaya sosialisasi terkait pentingnya vaksinasi serta tindakan pencegahan lainnya.