Jumat, 07 February 2020 23:45 UTC
DEMAM BERDARAH: Foto Doc Upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Oleh Warga Kota Probolinggo. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Probolinggo mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Meski saat ini memasuki musim hujan.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Probolinggo dr. Nurul Hasanah Hidayati mengatakan, dari data Dinkes Kota Probolinggo di awal tahun 2020, hingga Jum’at 7 Februari kasus DBD masih terlihat berjumlah 13.
Angka tini lebih kecil dibanding tahun sebelumnya yakni sebanyak 23 kasus di awal tahun 2019. “Januari tahun lalu, kasus DBD ada 23 kasus. Sementara tahun 2020 ini, di bulan Januari ada 12 kasus DBD ditambah Februari 1 kasus,” terang dr Nurul, Jumat 7 Februari 2020.
BACA: Seorang Anak di Madiun Meninggal akibat Demam Berdarah
Menurut dia, 13 kasus DBD di tahun 2020 terjadi di 5 Kecamatan Kota Probolinggo. Yakni 6 kasus terjadi di Kecamatan Mayangan, 2 kasus terjadi di Kecamatan Kanigaran, 2 kasus terjadi di Kecamatan Kedopok, 2 kasus terjadi di Kecamatan Wonoasih dan 1 kasus terjadi di Kecamatan Kademangan.
“Selain faktor cuaca yang mempengaruhi turunnya angka DBD, faktor lain menjadi pendukung. Seperti upaya pencegahan berkembangnya nyamuk bernama latin Aedes Aegypti' itu,” ujar dr Nurul, Jum’at 7 Februari 2020.
Upaya pencegahan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) DBD sendiri dengan cara konvensional yaitu menutup, menguras dan mengubur (3M), sangat efektif dilakukan. Terlebih menggunakan ‘lotion’ saat keluar rumah di pagi dan sore hari, cukup berguna menangkal gigitan nyamuk.
BACA JUGA: Peningkatan Kasus Demam Berdarah Berkolerasi dengan Tingkat Kelembapan
"Nyamuk aedes aegypti itu, merupakan jentik nyamuk yang hidup di air bersih. Artinya nyamuk aedes aegypti tidak hidup di selokan yang kotor. Tapi ada di bak mandi kita, ada di vas bunga, ada di gantungan baju dan seterusnya,"tambahnya.
Saat ini Dinkes juga aktif mensosialisasikan pencegahan DBD melalui kader jumantik. Sedangkan fogging, dilakukan untuk membunuh nyamuk-nyamuk yang sudah dewasa.
"Kami minta masyarakat tetap waspada, bahaya DBD selalu mengancam. Selain 3M plus tadi, perilaku hidup sehat dan bersih harus diterapkan," katanya.
