Logo

Perpindahan Tempat Tinggal Gus Sholah Jadi Firasat Akhir

Reporter:,Editor:

Senin, 03 February 2020 11:44 UTC

Perpindahan Tempat Tinggal Gus Sholah Jadi Firasat Akhir

FIRASAT TERAKHIR. KH Mustofa Bisri (tengah) hadir dalam prosesi pemakaman Gus Sholah di kompleks makam keluarga pondok pesantren Tebuireng, Senin 3 Februari 2020. Foto: Karina Norhadini.

JATIMNET.COM, Jombang – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan ada firasat yang disampaikan KH Sholahudin Wahid sebelum wafat. Salah satunya pindahnya tempat tinggal Sholahudin Wahid di kompleks pondok pesantren, Tebuireng, Jombang.

Gus Sholah, sapaan Sholahudin Wahid, memilih pindah dari Ndalem Depan ke Ndalem Tengah kompleks Tebuireng. Menurut Khofifah, perpindahan tempat tinggal itu merupakan firasat dari pengasuh ponpes Tebuireng tersebut.

“Mbak Khofifah, ini semakin dekat dengan rumah masa depan. Yang kami tangkap dari ucapan beliau bahwa pemakaman inilah tempat peristirahatan terakhir Gus Sholah,” kata Khofifah menirukan ucapan Gus Sholah di sela pemakaman, Senin 3 Februari 2020, sekitar pukul 14.15 WIB.

BACA JUGA: Santri dan Peziarah Penuhi Ponpes Tebuireng Sambut Jenasah Gus Sholah

Ndalem adalah bagian tempat tinggal keluarga besar cucu Hasyim Asyari. Adapun Ndalem Depan biasa disebut Ndalem Kasepuhan posisinya di depan masjid kompleks pondok pesantren Tebuireng. Sedangkan Ndalem Tengah juga disebut Ndalem Kyai Sholah yang lokasinya berdekatan dengan makam keluarga.

Dalam sambutan yang disampaikan Khofifah juga menyebutkan beberapa permintaan dari KH Sholahudin Wahid. Setidaknya ada tiga keinginan yang salah satunya adalah peningkatan kualitas pendidikan.

Sedangkan dua keinginan lain adalah pembangunan rumah sakit modern dan mendirikan bank syariah di lingkungan pondok pesantren Tebuireng. “Mudah-mudahan kami bisa melanjutkan amanat beliau dengan baik,” kata Khofifah.

BACA JUGA: Empat Wasiat Gus Sholah kepada Nahdliyin

Keinginan lain dari Gus Sholah, lanjut Khofifah dalam sambutannya, ingin Indonesia menjaga persatuan dalam kehidupan sosial, keagamaan, dan ekonomi. Pernyataan tersebut juga disampaikan putranya, Irfan Asyari Sudirman Wahid atau akrab disapa Gus Ipang.

Dia meminta agar nahdliyin bisa lebih baik dari sisi kemaslahatan umat, ekonomi, hingga kesejahteraan sosial. Wasiat lainnya adalah memajukan pondok pesantren Tebuireng, dengan meningkatkan kualitas Universitas Hasyim Asyari.

“Masalah keislaman dan keindonesiaan, serta hadir dalam pemutaran perdana film Jejak Langkah 2 Ulama yang menceritakan KH Hasyim Asyari dan KH Ahmad Dahlan,” kata Gus Ipang saat dijumpai di ruang VIP Terminal 1 Bandara Internasional Juanda.