Logo

Peringatan Ulang Tahun PRD Surabaya Dilarang Aparat

Reporter:

Senin, 22 July 2019 10:59 UTC

Peringatan Ulang Tahun PRD Surabaya Dilarang Aparat

Partai Rakyat Demokratik. Sumber: Facebook

JATIMNET.COM, Surabaya – Partai Rakyat Demokratik Surabaya (PRD) mengganti tempat peringatan ulang tahun yang ke 23, dari Rumah Makan Sari Nusantara, setelah sejumlah aparat Polrestabes meminta mereka untuk menghentikan acara yang hendak dihadiri Wakil Wali Kota Surabaya itu.

Sedangkan, PRD mengaku telah menyampaikan izin pemberitahuan kepada aparat, sejak pekan lalu.

“Sekitar pukul 13:00, beberapa orang dari Polrestabes melarang kami, untuk menggelar acara peringatan ulang tahun PRD,” kata Ketua Komite Pimpinan Kota PRD Surabaya Samirin pada Jatimnet.com, Senin 22 Juli 2019.

Menurutnya, aparat yang datang bergantian ke kediamannya menyampaikan sejumlah hal. Bahwa PRD tak mengantongi surat izin, serta informasi jika sejumlah ormas akan datang menyerbu lokasi jika PRD tetap melangsungkan kegiatan.

BACA JUGA: Gerindra dan PKS Pilih jadi Oposisi Pemerintah 

“Kami sudah mengirimkan pemberitahuan, Sabtu (20 Juli 2019). Tentu kegiatan seperti ini sifatnya bukan izin, tapi pemberitahuan. Dan kami heran, diskusi ini untuk membumikan Pancasila, lantas kenapa harus diserbu ormas?,” tanyanya.

Namun, PRD tetap tak bisa menggelar acara berbentuk diskusi yang seharunya berlangsung pada 22 Juli 2019, pukul 18:00 WIB, di tempat semula.

Sebab, pengelola rumah makan mengaku diminta untuk membatalkan tempat yang telah dipesan oleh PRD sebelumnya.

“Pemilik Rumah Makan dipressure  Kepolisian agar membatalkan acara yang sudah kami pesan,” tuturnya.

BACA JUGA: Pilkada Surabaya, Waspadai Strategi "Angsa Berenang" Calon dari Parpol Baru

Namun,  PRD tetap melanjutkan diskusi bertema “Ini Jalan Kita ke Depan: 1. Bangun Persatuan Nasional, 2. Wujudkan Kesejahteraan Sosial, 3. Menangkan Pancasila” ke tempat baru di wilayah Bratang Gede.

Meskipun dua pembicara yang sebelumnya telah konfirmasi hadir, belum memberikan kepastian lagi setelah lokasi dipindah, termasuk Wakil Wali Kota Surabaya, Wishnu Shakti Buana.

“Pak Wawali sudah konfirmasi hadir di Rumah Makan Sari Nusantara, juga M.Soleh, advokat dan mantan aktivis 98. Namun, setelah pindah lokasi, pak Wawali belum memberikan konfirmasi,” katanya.

Sementara, dikonfirmasi terpisah, Kepala Satuan Intelkam Polrestabes Surabaya AKBP Asmoro mengatakan, tak menerima surat pemberitahuan dari PRD terkait acara itu.

BACA JUGA: Di Banyuwangi, Ulama Usulkan Parpol Tolak Tambang Masuk Parlemen

"Tak ada acara pemberitahuan sama sekali ke kami," katanya saat dihubungi reporter Jatimnet, Khaesar Januar Utomo.

Menurut dia, sudah selayaknya kegiatan yang mendatangkan massa disertai pemberitahuan ke kepolisian. Karena, jika tak ada surat itu, polisi bisa membubarkan acaranya.

Tapi dalam kasus ini, ia mengatakan, polisi tak membubarkan kegiatan acara itu.

Pemilik rumah makannya saja, menurut dia, menolak tempatnya digunakan sebagai lokasi acara. "Rumah makannya saja menolak," katanya.