Rabu, 04 November 2020 07:40 UTC

AMBLES: Kondisi terkini dinding sungai ambles terdampak erosi air yang mengakibatkan tanah di bawah jalan cor rawan longsor di Dusun Manting, Desa Manting, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Foto :Karin
JATIMNET.COM, Mojokerto - Jalan penghubung antara Desa Manting dengan Desa Jembul Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, tidak bisa dilewati sama kendaraan, baik roda dua maupun empat. Pasalya jalan mempunyai panjang sekitar 50 meter lebar 6 meter berdiri di atas sungai tersebut, sebagian kontruksi bangunan yang menjadi penyangga juga ikut ambles.
Bahkan, terlihat jelas dinding sungai yang ambles itu panjangnya diperkirakan 25 meter, sehingga tampak lubang menganga di bawah jalan cor yang tingginya sekitar 1,5 meter. Hal itu bisa membahayakan pengguna jalan saat melintas.
Belum lagi, saat turun hujan, dinding penahan aliran Sungai Manting yang dibangun pada tahun 2004 bisa longsor sewaktu-waktu. Karena bongkahan batu berukuran besar terlihat berada di bawah jalan cor yang kondisinya kemungkinan rawan longsor saat guyuran hujan tiba.
Kerusakan dinding penahan sungai yang terkena erosi air itu sekitar 50 meter, yakni 25 meter dalam keadaan ambles, sedangkan 25 meter berpotensi longsor. Hal inilah, jalan tersebut terpaksa ditutup sementara waktu, pengendara harus mencari jalan lain.
BACA JUGA: PU Bina Marga Minta Jalan Berlubang segera Ditangani
Naromi (65) warga yang kondisi rumahnya berada di sekitar area ambles mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Minggu, 1 November 2020 malam sekitar pukul 20.00 WIB saat guyuran hujan deras.
"Hujannya mulai magrib, terus malamnya ada bunyi brak. Ternyata plengesngannya ambruk ke sungai," ucapnya sembari menunjukkan kondisi plesengan dengan ketinggian sekitar 10 meter yang ambles, Rabu, 4 November 2020.
Saat itu, kata dia, air hujan dari hutan mengalir ke sawah dan ke permukiman penduduk. Tapi gorong-gorong tesumbat sampah, sehingga masuk melalui sela-sela plesengan atau dinding sungai di pinggir jalan cor. "Yah karena air hujan dari hutan jati yang mengalir ke sawah, terus ke sumbat sampah jadinya rembes ke sela-sela jalanan jadinya plengsengan sungai sampai ambrol," paparnya.
Puluhan warga khawatir yang berada disekitar lokasi mengaku khawatir, lanjut Naromi, jika jalan nantinya ikut ambles dan dinding penahan sungai tidak kunjung diperbaiki justru dapat membahayakan saat musim penghujan air bisa masuk ke rumah warga. "Jalan bisa ambles dan akses terputus karena kondisi tanah di bawahnya sudah berlubang. Takut merambat ke rumah juga," imbuhnya.
BACA JUGA: Jalan Nasional Penghubung Ponorogo-Pacitan Ambles 0,5 Meter
Masyarakat berharap Pemerintah Daerah segera memperbaiki kontruksi dinding sungai yang menyebabkan jalan ambles itu dan sekaligus merapikan gorong-gorong supaya tidak tersumbat sampah ranting pohon dan limbah rumah tangga. "Perangkat desa sudah meninjau kemarin, informasinya sudah mengajukan perbaikan ke dinas terkait PUPR Kabupaten Mojokerto," ucapnya.
Kasi Pemdes Manting, Yahman (50) menjelaskan pihaknya telah berkirim surat permohonan perbaikan terkait kerusakan dinding penahan sungai yang terkena erosi hingga menyebabkan tanah di bawah jalan cor ambles.
"Kami sudah berkirim surat permohonan perbaikan ke Camat yang diteruskan ke PUPR Kabupaten Mojokerto dan telah ditindaklanjuti kini masih rapat koordinasi untuk membahas solusinya," ujarnya di Balai Desa Manting.
Sementara, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto Bambang Purwanto, dikonfirmasi melalui sambungan telepon, pihaknya sudah menindaklanjuti adanya laporan permohonan perbaikan dinding sungai ambrol di Desa Manting, Kecamatan Jatirejo. "Petugas sudah dari sana meninjau lokasi akan kita bahas bersama Kepala Desa setempat untuk solusi perbaikannya seperti apa," pungkasnya.
