Logo

Jalan Nasional Penghubung Ponorogo-Pacitan Ambles 0,5 Meter

Reporter:,Editor:

Senin, 01 April 2019 04:27 UTC

Jalan Nasional Penghubung Ponorogo-Pacitan Ambles 0,5 Meter

AMBLES. Kondisi jalan penghubung Ponorogo dan Pacitan yang ambles akibat tingginya curah hujan di kawasan tersebut dalam beberapa hari terakhir. Foto: Gayuh Satria.

JATIMNET.COM, Ponorogo – Curah hujan tinggi dalam beberapa bulan ini menyebabkan jalan nasional penghubung Ponorogo-Pacitan ambles, di kilometer 227 Desa Wates, Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo.

Retakan jalan dan amblesnya jalan ini memanjang sekitar 200 meter dengan kedalaman bervariasi, antara 10 cm hingga 50 cm. Sejauh ini beberapa pihak terlihat melakukan perbaikan dan melakukan pengurukan agar jalan penghubung dua kabuapaten ini bisa dilalui.

“Penyebab amblesnya jalan ini kemungkinan disebabkan sejak awal musim hujan, tapi paling parah amblesnya jalan ini sejak Ponorogo ditimpa banjir bandang,” tutur salah warga Widodo, Senin 1 April 2019.

BACA JUGA: Diguyur Hujan, Pembukaan Jalan Gubeng Surabaya Ditunda

Widodo menjelaskan jika awalnya hanya ada dua titik jalan yang ambles, dan masih bisa dilalui kendaraan besar. Namun sekitar satu bulan terakhir ini penurunan jalan sangat drastis, dari yang awalnya hanya sekitar 10 sampai 20 cm. Saat ini penurunan jalan yang ambles sudah mencapai 50 cm, bahkan titik retakan mencapai lima titik.

Sementara itu, Kapolsek Slahung, AKP Paidi menjelaskan jalan ambles ini karena adanya aliran air yang menggerus tanah. Kondisi ini didukung banyaknya truk besar yang melintas jalan penghubung antar dua kabupaten ini.

Saat ini pihaknya mengatur lalu lintas kendaraan secara buka tutup karena hanya tersisa satu lajur yang bisa dilalui kendaraan.

“Saat ini kami tengah berkoordinasi dengan Satuan Lalu Lintas Polres Ponorogo untuk mengalihkan kendaraan-kendaran besar agar melewati jalur Utara (Wonogiri). Dengan begitu, tidak memperparah kerusakan jalan,” jelasnya.

BACA JUGA: BBPJN VIII Sokong Anggaran Perawatan Suramadu Rp 50 Milyar

Pada saat bersamaan, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII (BPJN) Surabaya Imam Safi’i menuturkan pembangunan jalan ambles ini tidak bisa sembarangan. Sebab di beberapa titik menunjukkan jalan sudah pernah di cor dan ditambal ulang, akan tetapi masih tetap ambles dan terputus.

Saat ini pihaknya menunggu tes struktur tanah tersebut, agar pembangunan jalan bisa kembali dilanjutkan. Ia mengimbau pengguna jalan tetap waspada dan berhati-hati karena jalan hanya bisa dilewati satu lajur.

“Saat ini masih kita kaji kontur tanah pada km 227 ini seperti apa, jika dilihat kasat mata memang struktruk tanahnya tidak stabil,” pungkasnya.