Logo

Pengiriman Permata Dari Jawa Timur ke Swiss Merosot

Reporter:,Editor:

Senin, 17 December 2018 10:54 UTC

Pengiriman Permata Dari Jawa Timur ke Swiss Merosot

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jawa Timur Satriyo Wibowo. Foto: Baehaqi Almutoif

JATIMNET.COM, Surabaya - Merosotnya permintaan permata dari Swiss membuat nilai perdagangan permata di Jawa Timur turun. Swiss sebagai penghubung dengan negara eropa lain, memiliki peran strategis terkait dengan pengiriman perhiasan dan permata dari Jawa Timur.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jawa Timur Satriyo Wibowo mengatakan kinerja ekspor perhiasan dan permata turun cukup banyak sebesar 6,11 persen pada periode sama tahun lalu.   

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menyebutkan selama periode Januari-November 2018 USD 2,759 juta. Lebih sedikit dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 2,939 juta.

BACA JUGA: Disnak Jatim Pastikan Stok Daging dan Telur Aman

"Tren terus menurun, month of month dari Oktober ke November turun cukup besar 68,61 persen. Penurunannya paling besar diantara 10 komoditi (andalan) non migas lain," ujar Satriyo di kantornya Jalan Jemursari Surabaya, Senin 17 Desember 2018.

Turunnya perdagangan perhiasan dan permata Jawa Timur ini, diungkapkan Satriyo, disebabkan permintaan dari negara Swiss yang merosot. Sebagai negara penghubung di Eropa, pengiriman perhiasan dan permata dari Jawa Timur cukup besar ke negara yang terletak di Pegunungan Alpen tersebut.

Sementara, untuk ekspor ke negara lain seperti Singapura dan Jepang, posisinya masih stabil. "Penurunan untuk pasar Eropa ke Swiss cukup tajam," katanya. Kendati demikian, data BPS Jawa Timur masih menempatkan perhiasan dan permata sebagai andalan ekspor Jawa Timur. Pada November ini berhasil mencatatkan USD 142,2 juta.

BACA JUGA: Inseminasi Buatan Sapi Jatim Lampaui Target

Lebih tinggi dibanding ekspor kayu yang hanya USD 122,4 juta di November 2018. "Meski turun, tapi masih menduduki peringkat permata. Perhiasan masih menjadi andalan ekspor yang dilakukan Jawa Timur," bebernya kepada wartawan.

Secara keseluruhan, kata Satriyo, kinerja ekspor years on years dari Januari-November 2018 dibanding 2018 mengalami kenaikan sebesar 4,5 persen. Dengan nilai FOB sebesar USD 18,9 juta, meningkat dari USD 18,06 juta. Permata dan perhiasan paling banyak.