Jumat, 05 July 2019 04:36 UTC
Ilustrasi. Foto: Unsplash
JATIMNET.COM, Surabaya – Penelitian kecil dari Universitas Surrey di Inggris menemukan sebuah strain virus flu biasa mampu menginfeksi dan membunuh sel kanker kandung kemih. Semua tanda penyakit lenyap pada satu pasien, dan sel kanker ditemukan mati pada 14 pasien lain.
Universitas Surrey mengatakan jika virus flu ini mampu merevolusi pengobatan untuk kanker dan mengurangi kemungkinan kanker muncul kembali.
Badan amal kanker kandung kemih menyebut penelitian “sangat menarik” jika penelitian dalam skala besar memperkuat penemuan.
Kanker invasif kandung kemih non otot (NMIBC) adalah kanker terumum di peringkat 10 di Inggris, dengan sekitar 10 ribu kasus per tahun.
BACA JUGA: Merokok Membahayakan Kesehatan Mata
Pengobatan saat ini tergolong invasif dan bisa menyebabkan efek samping keracunan yang serius.
Dan pemeriksaan menyeluruh serta berbiaya mahal dibutuhkan untuk memastikan kanker tidak kembali lagi.
Dalam penelitian ini, 15 pasien dengan penyakit diberikan virus coxsackievirus (CVA21) melalui kateter, seminggu sebelum operasi untuk mengangkat tumor.
Ketika sampel jaringan dianalisis setelah operasi, ada tanda jika virus telah menyasar dan membunuh sel kanker dalam kandung kemih, dikutip dari Bbc.com, pada Jumat 5 Juli 2019.
BACA JUGA: Penggunaan Media Sosial Pengaruhi Kesehatan Mental Masyarakat Indonesia
Sekali sel kanker itu mati, virus kemudan mereproduksi dan menginfeksi sel kanker lain, namun sel lain dibiarkan utuh.
Virus ini melakukan hal yang spesial, kata kepala penelitian Prof HARDEV Panda, dari Universitas Surrey.
“Virus masuk ke dalam sel kanker dan membunuh mereka dengan memicu protein kekebalan tubuh-dan itu mengarah pada ajakan pada sel kekebalan tubuh lain untuk datang dan bergabung,” katanya.
Normalnya, tumor dalam kandung kemih bersifat “dingin” karena mereka tidak memiliki sel kekebalan untuk melawan kanker.
BACA JUGA: Penelitian, Jam Kerja yang Panjang Meningkatkan Risiko Strok
Namun, tindakan virus flu ini mengubah mereka menjadi “panas” sehingga membuat sistem kekebalan tubuh bereaksi.
Prof Pandha mengatakan jika virus yang sama telah diuji pada sel kanker kulit, namun ini adalah pertama kali virus diujikan pada sel kandung kemih.
“Pengurangan ukuran tumor dan meningkatnya sel kanker yang mati telah diteliti di semua pasien, dan hilangnya semua jejak penyakit pada satu pasien dalam satu minggu perawatan, menunjukkan potensi efektivitasnya,” katanya.
“Terutama, tidak ada efek samping signifikan yang ditemukan pada pasien,”.
BACA JUGA: Ahli Bedah di Amerika Teliti Manfaat Puasa, Begini Hasilnya
Rencana berikutnya adalah untuk menggunakan virus flu biasa ini dengan obat kekebalan tubuh, yang disebut pos pemeriksaan inhibitor, dalam penelitian dengan lebih banyak pasien di masa depan.
Dr Nicola Annels, peneliti di Universitas Surrey, mengatakan jika virus seperti coxsackievirus “bisa menjadi penanda untuk beranjak menjauh dari pengobatan yang sudah ada, seperti kemoterapi,”.
Allen Knight, Pimpinan Action Bladder Cancer di Inggris, mengatakan kanker kandung kemih menghabiskan biaya lebih tinggi pada NHS untuk setiap pasiennya, karena tingginya rata-rata serangan kembali.
Ia mengatakan jika temuan penelitian sangat menarik.
BACA JUGA: Manfaat Ilmiah Berpuasa untuk Kesehatan Tubuh dan Mental
“Jika keamanan, toleransi dan data efikasi bisa dikonfirmasi dalam penelitian klinis yang lebih besar, maka ini bisa menandai era baru dalam perawatan pasien kanker kandung kemih non otot, seperti saya, yang sering merasa jika inovasi dalam terapi kanker mengabaikan kami,”.