Jumat, 24 May 2019 06:45 UTC
Ilustrasi peneliti. Foto: Shruti Dadwal (Unsplash)
JATIMNET.COM, Surabaya - Sejumlah peneliti yang dipimpin profesor kedokteran dan bedah di 'Baylor College of Medicine', Texas, Amerika Serikat, Ayse Leyla Mindikoglu menemukan bahwa mempraktikkan jenis puasa tertentu selama sebulan dapat membantu meningkatkan resistensi insulin.
Dengan menjalani puasa ini, dapat membantu melawan efek dari diet kaya lemak dan gula. Mindikoglu dan rekan-rekannya mempelajari 14 orang sehat yang berpuasa setiap hari selama 15 jam.
Saat berpuasa, para peserta tidak mengkonsumsi makanan atau minuman, dan para peneliti mengambil sampel darah dari mereka pada awal puasa. Para peneliti juga mengambil sampel darah setelah 4 minggu puasa.
BACA JUGA: Cara Menjaga Kelembapan Kulit selama Ramadan
Hasil penelitian menunjukkan tingkat yang lebih tinggi dari tropomyosin 1, 3 dan 4. Tropomyosin merupakan jenis protein yang dikenal untuk mengatur kontraksi jantung dan otot rangka. Ini juga membantu meningkatkan sensitivitas terhadap insulin.
"Makan dan puasa dapat secara signifikan memengaruhi cara tubuh membuat dan menggunakan protein yang penting untuk mengurangi resistensi insulin dan mempertahankan berat badan yang sehat," kata Mindikoglu seperti dilansir dari laman Medicaldaily.com, Kamis 23 Mei 2019.
Puasa merupakan praktik tidak makan terlalu banyak atau tidak makan apa pun. Hal ini telah dilakukan sejak jaman dahulu.
Biasanya, ini dilakukan untuk tujuan keagamaan. Namun, selama beberapa dekade terakhir, praktik ini telah berkembang dari praktik keagamaan menjadi praktik diet, dengan semakin banyak orang melakukannya untuk meningkatkan metabolisme atau menurunkan berat badan.
Studi tentang hal itu juga muncul dalam beberapa tahun terakhir, yang menggembar-gemborkan banyak manfaat kesehatan melalui puasa.
BACA JUGA: Manfaat Ilmiah Berpuasa untuk Kesehatan Tubuh dan Mental
Sebuah studi menunjukkan bahwa membatasi asupan makanan dapat meningkatkan aktivitas metabolisme dengan banyak dan bahkan dapat membantu melawan penuaan.
Ada juga yang menyarankan itu dapat meningkatkan kesehatan usus dan memperkuat ritme sirkadian. Namun, studi terbaru tentang hal itu menunjukkan bahwa dengan berfokus pada satu jenis puasa tertentu, seseorang dapat membantu melawan obesitas.
Metode puasa yang dimaksud adalah seperti yang dilakukan oleh umat Islam selama bulan Ramadan, di mana mereka berpuasa selama 15 jam dari subuh hingga matahari terbenam.