Selasa, 27 August 2019 02:29 UTC
TETAP BERUPAYA. Kepala Sar Surabaya, Prasetyo Budiarto menemui keluarga Supriyadi asal Balikpapan yang masih belum ditemukan. Foto: Bayu Pratama
JATIMNET.COM, Surabaya – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas menemukan posisi bangkai KM Santika Nusantara yang bergeser ke arah barat pascaterbakar di perairan Masalembu, Sumenep.
Deputi Bidang Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mayjend TNI Nugroho Budi Wiryanto mengatakan pihaknya akan melakukan pendinginan kapal terlebih dahulu. Sebab kapal masih mengeluarkan kepulan asap yang menyulitkan proses pencarian korban lanjutan.
“Kami sudah memutari beberapa kali menggunakan pesawat CN 235, dari luar tidak ada yang terlihat hanya kepulan asap. Namun sebagai tim SAR, harus tetap melakukan pencarian setelah melakukan pendinginan,” jelasnya, Senin 26 Agustus 2019.
BACA JUGA: Ini Penjelasan BMKG Fenomena Segitiga Masalembu
Informasi yang dikumpulkan Jatimnet, terdapat dua korban yang belum ditemukan. Salah satunya adalah Supriyadi, penumpang kapal asal Balikpapan masih ditunggu keluarganya di terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Perak.
“Kami berupaya mencari secepatnya. Sejauh ini kami sudah berusaha, salah satunya dengan meminta bantuan nelayan,” ungkap Kepala SAR Surabaya, Prasetya Budiarto kepada keluarga korban.
Selain itu, pihaknya juga mengerahkan kapal Laksamana untuk membantu pencarian korban kapal Santika Nusantara yang terbakar pada Kamis 22 Agustus 2019 lalu.
Pencarian dengan pesawat dan kapal ini lantaran posisi Santika Nusantara bergeser ke arah barat, atau sekitar 145 nautical mile dari posisi terbakar.
BACA JUGA: Jumlah Penumpang KM Santika Nusantara yang Diselamatkan Melebihi Manifes
Berdasarkan pantauan udara dengan pesawat CN 235 milik TNI AL, pihaknya menunggu proses pendinginan kapal. Langkah ini untuk mencari kemungkinan penumpang yang terjebak dan belum dievakuasi.
Pemantauan tersebut dilakukan bersama instansi terkait, seperti unsur SAR dari Ditpolair Polda Jatim, BMKG Tanjung Perak, Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak dan perwakilan agen kapal.
Hingga Senin, 26 Agustus 2019 sore, Tim SAR gabungan telah melakukan evakuasi kepada 311 orang, dengan tiga di antaranya meninggal dunia.