Logo

Pemprov Jatim Targetkan Kantor Dinas Gunakan Solar Cell

Reporter:,Editor:

Kamis, 22 August 2019 09:27 UTC

Pemprov Jatim Targetkan Kantor Dinas Gunakan Solar Cell

EFISIENSI ENERGI. Penggunaan energi baru terbarukan bisa menghemat penggunaan energi listrik PLN 40-50 persen. Foto: Dok.

JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur berupaya meningkatkan pembauran energi baru terbarukan (EBT) di lingkungan pemerintahan.

Salah satunya adalah penerapan tenaga surya atau solar cell dan sampah yang diharapkan tahun 2020 seluruh kantor dinas di lingkungan pemerintahan Jatim sudah menerapkan.

“Pemanfaatan tenaga listrik bisa mengefisiensi sekitar 40-50 persen penggunaan tenaga listrik,” kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Setiajit, Rabu 21 Agustus 2019.

Dia mengungkapkan saat ini pemprov tengah mematangkan pembahasan anggarannya untuk Detail Engineering Design (DED) bauran solar cell. Dia menargetkan, anggaran bisa dimasukkan ke Perubahan APBD 2019.

BACA JUGA: Menengok Rencana Pemprov Pemanfaatan Sampah sebagai Energi Listrik

“Kalau anggaran pengadaannya diharapkan pada di APBD 2020,” katanya.

Selain kantor dinas, lanjut Setiajit, pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya juga akan diterapkan di sejumlah penerangan jalan umum (PJU), dan kepulauan.

“Seperti Pulau Gili Iyang (Sumenep), kami gunakan PLTS komunal untuk sekitar 500 kepala keluarga. Memang tidak besar, hanya 500 kVA, tapi setidaknya sudah bisa dimulai,” bebernya.

Menurutnya, pemanfaatan listrik tenaga surya ini dinilai lebih efisien dan luwes. Terutama di tempat yang tidak ada jaringan menengah maupun jaringan rendah, seperti di wilayah kepulauan.

BACA JUGA: Indonesia Butuh Energi Terkait Batu Bara Berkelanjutan

Sementara itu untuk pembangkit listrik tenaga sampah, Setiajit menyampaikan, mulai mendorong sejumlah daerah untuk bisa memanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

“Surabaya sudah mulai menggunakan sanitary landfill. Sekarang sudah jalan, nanti juga ada thermal yang menghasilkan 8,31 megawatt. Kalau 2019 ini selesai, 2020 Surabaya sudah punya sekitar 10 megawatt,” tandasnya.

Tidak hanya Surabaya, Lamongan juga sudah memanfaatkan PLTSa, namun hanya baru 25 KVA. Selanjutnya yang juga merencanakan pemanfaatan PLTSa, yakni Sidoarjo dan Mojokerto.