Senin, 15 July 2019 10:27 UTC
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat melakukan diskusi dengan pabrik kertas PT Mega Surya Eratama tentang pengelollan sampah di Mojokerto, Senin 15 Juli 2019. Foto: Baehaqi Almutoif.
JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menargetkan energi listrik non fosil bisa diterapkan hingga 16,8 persen pada tahun 2025. Salah satu yang tengah disiapkan pemprov adalah mendorong terciptanya energi listrik tenaga non fosil.
Langkah awal yang disusun Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa adalah melihat pengelolaan sampah plastik yang diubah menjadi energi listrik di pabrik kertas, PT Mega Surya Eratama di Mojokerto.
“Pak Presiden (Joko Widodo) meminta melakukan pemetaan dari sampah untuk bisa dijadikan energi listrik. Sampah basah sudah diinisiasi di Surabaya, sedangkan sampah plastik diinisiasi di sini (Mojokerto)," ujar Khofifah, Senin 15 Juli 2019.
Salah satu kosentrasi Pemrov Jatim dalam pembangkit listrik energi terbarukan adalah pengurangan sampah. Khofifah menilai wajar Indonesia sebagai penghasil sampah plastik lima besar dunia, sudah saatnya memikirkan daur ulang menjadi listrik.
BACA JUGA: Indonesia Bukan Tempat Sampah
Selain di Mojokerto, lanjut mantan menteri sosial itu, ada juga di Surabaya dan Lamongan. “Ini inisiator pertama sampah plastik menjadi listrik. Kalau sampah basah menjadi listrik sudah diujicobakan di Surabaya dan Lamongan,” Khofifah menjelaskan.
Dia mengakui saat ini terus berkordinasi dengan beberapa kabupaten/kota pemanfaatan sampah menjadi listrik. Hanya saja pihaknya belum berkenan menyebut rinci mana saja daerah yang telah dijajaki untuk mengelola sampah menjadi energi terbarukan.
“Kami sedang berkoordinasi dengan beberapa kabupaten/kota, apakah sampah basah dijadikan listrik atau mengelola sampah plastik diubah jadi energi listrik,” urainya.
Sementara itu, General Manager PT Mega Surya Eratama Erik Saputra mengatakan, kerja dari mesin pirorilisis atau daur ulang mengubah sampah plastik menjadi minyak. Dari situ minyaknya diubah menjadi energi terbarukan, menggantikan batu bara yang selama ini dipakai sebagai bahan bakar pembangkit listrik.
BACA JUGA: Sampah B3 Asal Australia di Surabaya Disorot Media Asing
“Sampah yang menghasilkan minyak bisa mensubtitusi 15-20 persen penggunaan batu bara. Sementara batu bara bisa diganti dengan sampah pirolisis sekitar 20 ton,” kata Erik.
Diterangkan Erik, mesin ini baru beroperasi Agustus, dan sanggup menyuplai kebutuhan listrik pabrik yang bergerak di industri kertas.
Dari hasil kunjungan ini akan dilakukan uji laboratorium di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Hanya saja Pemprov Jatim belum memastikan pelaksanaan percepatan pembuatan listrik dari sampah.