Rabu, 23 March 2022 03:00 UTC
MIGOR CURAH. Para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dan pedagang mengantre saat menerima migor curah yang dijual online di Pasar Raya Kedungmaling, Kec. Sooko, Kab. Mojokerto, Rabu, 23 Maret 2022. Foto: Karina Norhadini
JATIMNET.COM, Mojokerto – Harga minyak goreng curah di pasaran mencapai Rp21 ribu per kilogram di Kabupaten Mojokerto. Para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dan pedagang pilih mengantre pendistribusian migor curah di Pasar Raya Kedungmaling, Kecamatan Sooko, secara tersistem, Rabu, 23 Maret 2022.
Sebanyak 6 ton migor curah didistribusikan ke 55 IKM dan 51 pedagang pasar. Kegiatan ini difasilitasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mojokerto bersama PT Rajawali Nusindo anak perusahan BUMN PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) melalui sistem online "Sinergismart".
Salah satu warga Desa Klinterejo, Eva Purnamayanti, 40 tahun, yang setiap hari memerlukan 30 kilogram minyak curah untuk produksi kerupuknya mengaku cukup terbantu dengan penjualan langsung dari distributor migor curah ke pasar-pasar tradisional ini.
BACA JUGA: Lancarkan Distribusi Migor Curah, OP Migor Kemasan Dilarang
Sebab, saat ini untuk mendapatkan migor curah dalam jumlah puluhan kilogram di toko atau pasar tradisional cukup sulit. Bahkan, harga jualnya mencapai Rp21 ribu per kilogram.
"Curah 1 kilogram kemarin di pasar Rp21 ribu. Kalau di sini harganya Rp15.500 per kilogram. Karena saya IKM, jadi dapat jatah maksimal 40 kilogram," ujarnya saat mengantre.
Eva menyebut jatah pembelian IKM sebanyak 40 kilogram didapatnya secara online melalui aplikasi "Sinergismart" yang disediakan Disperindag Kabupetan Mojokerto. Sehingga tak perlu berdesak-desakan untuk mendapatkan jatah pembelian migor curah.
"Ini beli secara online, jauh lebih mudah, lebih cepat dari pada berkerumun. Sampai sini tinggal duduk, sambil menunggu giliran beli yang sudah terdaftar," ujarnya.
Wanita yang bergantung hidup dengan usaha kerupuk goreng ini berharap program atau kegiatan pembelian tersistem seperti ini bisa dirasakan setiap hari. Tak hanya itu, ia berharap migor curah di pasaran kembali normal agar bisa memenuhi kebutuhan produksinya setiap hari.
BACA JUGA: Bupati Mojokerto Tinjau Distribusi Ribuan Liter Migor Curah untuk Pedagang dan IKM
Untuk menyiasati kelangkaan miggor, ia terpaksa menuangkan migor sedikit demi sedikit dan tak menyisakan minyak goreng kotor sama sekali.
"Ya lebih baik (sistem order online). Kalau bisa lebih sering, kalau bisa jangan lagi ada antrean. Tapi di toko-toko tetap diadakan juga. Karena saya enggak bisa nyetok minyak saja. Uang diputar untuk kebutuhan lain, kayak beli krecek," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Disperindag Kabupaten Mojokerto Iwan Abdillah menjelaskan pendistribusian ini bukan operasi pasar (OP). Sebab OP sudah dihentikan Kemenpan dan pendistribusian migor kemasan sudah dikembalikan ke sistem pasar.
"Yang kita lakulan hari ini dan tiga hari ke depan yaitu fasilitasi migor curah. Jadi kita membantu dari distributor dalam hal ini pemkab melalui Disperindag bekerjasama dengan PT Rajawali Nusindo dengan sasaran para pedagang pasar dan IKM," ujar Iwan.
BACA JUGA: Satgas Pangan Mojokerto Sidak Pabrik Distributor Migor, Ini Hasilnya
Ia menambahkan total 24 ton migor curah yang akan disalurkan di empat titik di Kabupaten Mojokerto, yakni di Pasar Kedungmaling, Pasar Raya Mojosari, Pasar Pugeran Gondang, dan Pasar Lespadangan.
Masing-masing titik disuplai 6 ton untuk IKM dan pedagang. Pedagang pasar bisa mendapatkan harga dibawah HET Rp14.500 ribu per kilogram, sedangkan IKM berada di HET Rp15.500 ribu per kilogram.
"Kita membantu saja agar tepat sasaran. Soal transaksi langsung dengan perusahaan, kami tidak campur tangan. Ini masih dilanjut besok tanggal 24 (Maret) di Pasar Raya Mojosari, 25 (Maret) di Pugeran Gondang, dan terakhir tanggal 26 (Maret) di Lespadangan. Semua sudah terjadwal, tidak perlu antre kerumunan, ada blast WA jam dan hari apa bisa membeli," katanya.