Jumat, 10 October 2025 04:00 UTC
Aktivitas pedagang bawang merah di Kabupaten Probolinggo. Foto: Zulafif.
JATIMNET.COM, Probolinggo – Harga bawang merah di Pasar Bawang Dringu, Kabupaten Probolinggo terpantau stabil meski panen raya tidak berlangsung dalam sebulan terakhir.
Harga per kilogram komoditas unggulan daerah itu berada di kisaran Rp20 ribu hingga Rp32 ribu. Harga tersebut tergantung dari ukuran dan kualitas bawang merah.
Harga bawang merah ukuran kecil berada di kisaran Rp20 ribu hingga Rp21 ribu per kilogram. Untuk ukuran tanggung, harganya berkisar antara Rp22 ribu hingga Rp27 ribu per kilogram.
Sedangkan ukuran besar dijual dengan harga Rp28 ribu hingga Rp29 ribu per kilogram, sementara kualitas super dibanderol Rp31 ribu hingga Rp 32 ribu per kilogram.
BACA: Bawang Merah Probolinggo Tembus Rp 32.000 per Kilogram
Stabilitas harga ini tak lepas dari cuaca panas yang melanda Kabupaten Probolinggo selama dua bulan terakhir. Kondisi ini menjadikan kualitas tanaman bawang lebih baik dengan ukuran besar, kulit besar, dan aroma yang tajam.
Hasil panen pun melimpah dengan biaya perawatan yang lebih efisien. Petani tidak perlu mengeluarkan biaya ekstra mulai dari masa tanam hingga panen.
Pantauan di lapangan aktivitas perdagangan terlihat ramai, Jum'at, 10 Oktober 2025. Puluhan pedagang sibuk melayani pembeli dari berbagai daerah, termasuk luar Jawa.
“Bawang Probolinggo ini kualitasnya bagus sekali. Kulitnya kering, aromanya kuat, dan awet disimpan. Makanya, banyak pembeli dari Kalimantan dan Papua yang datang ke sini,” ujar Muhammad Tauhed, salah satu pedagang bawang merah.
BACA: Harga Bawang Merah di Probolinggo Anjlok
Selain harga yang stabil, stok bawang merah di Kabupaten Probolinggo juga melimpah. Maka, pengiriman komoditas tersebut ke luar pulau bisa rutin dijalankan setiap hari.
“Permintaan tinggi, stok tetap stabil. Per hari bisa keluar 15 sampai 20 ton bawang merah dari pasar ini,” ungkapnya.
Dengan ketersediaan stok yang mencapai 50 - 80 ton per hari, para pedagang memperkirakan pasokan aman hingga akhir tahun 2025, bahkan saat musim penghujan tiba.
Kondisi ini menjadi sinyal positif bagi petani dan pedagang bawang merah lokal. Hal ini sekaligus memperkuat posisi Kabupaten Probolinggo sebagai salah satu sentra produksi bawang merah terbesar di Jawa Timur.