Kamis, 27 February 2020 00:00 UTC
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
JATIMNET.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa enggan menanggapi rencana pemberlakuan pembayaran Sumbangan Pengembangan Pendidikan (SPP) lewat aplikasi. Ia memilih menyerahkan hal itu kepada Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur.
"Takokno (tanyakan) ke Kepala Dinas Pendidikan. Beliau yang update titik yang sudah bisa, titik mana yang manual," ujar Khofifah usai membuka acara peringatan hari kanker sedunia 2020, di Surabaya, Rabu 26 Februari 2020.
Kendati demikian, mantan menteri sosial itu mendukung wacana tersebut karena akan transparan. Namun, tentunya butuh kajian lebih dalam. Kebijakan pembayaran SPP di fitur Go-Bills tidak bisa langsung diterapkan di seluruh sekolah.
BACA JUGA: Pemerintah Targetkan 818 Ribu Mahasiswa Terima KIP Kuliah di 2020
Mengingat karakter setiap sekolah berbeda. "Kalau online kan transparan, cuma tidak bisa langsung semua. Bertahap," tuturnya.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi mengaku mengapresiasi dengan rencana penerapan pembayaran SPP lewat Go- Bills oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Di era teknologi yang serba modern seperti saat ini, masyarakat tidak bisa menghindari online, karena cepat dan mudah.
Pihaknya langkah ini akan membuat penataan lebih transparan dan mudah terpantau. Beda halnya pembayaran yang masih secara manual, masih membutuhkan pembukuan dan kurang transparan.
BACA JUGA: USBN Dihapus, Ini Respon Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun
"Justru akan mudah terpantau dan transparan. Siapa yang sudah membayar dan siapa yang belum membayar," kata Wahid.
Terpisah, Anggota Komisi E DPRD Jatim, Adam Rusdi mengatakan, pihaknya mendukung rencana kebijakan tersebut. Karena menurutnya, perkembangan teknologi yang semakin maju. Tetapi, dewan tidak mendukung jika kebijakan itu dari Menteri Pendidikan. Inovasi pembayaran seharusnya datang dari pihak sekolah sendiri.
"Inovasi datang ke sekolah itu sendiri, sehingga anak mampu melaporkan transparansi keuangan ke orang tuanya. Sehingga perkembangan antaran anak, orang tua dan sekolah terus terpantau jika menerapkan metode online," kata Adam.