Logo

Pegawai Ditangkap Jaksa, Layanan Publik Badan Keuangan Gresik Terhenti

Reporter:

Selasa, 15 January 2019 07:26 UTC

Pegawai Ditangkap Jaksa, Layanan Publik Badan Keuangan Gresik Terhenti

Tumpukan uang yang disita kejaksaan dalam proses operasi tangkap tangan pegawai BPPKAD Gresik pada Senin 14 Januari 2019. Foto IST.

JATIMNET.COM, Surabaya – Pegawai Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gresik menghentikan layanan publik pada Selasa 15 Januari 2019. Gara-garanya, sejumlah pejabatnya tertangkap operasi tangkap tangan oleh Kejaksaan Negeri sehari sebelumnya.

“Mereka mengumumkan secara mendadak,” kata Ummi, seorang warga Gresik.

Selasa pagi, ia datang ke kantor BPPKAD di Jalan Wahidin Sudiro Husodo Gresik untuk mengurus surat keterangan nilai jual obyek pajak. Tapi ia mendapati kantor tutup dan tak ada keterangan pasti, kapan kantor kembali beroperasi melayani publik. “Hingga waktu yang tak ditentukan,” katanya.

BACA JUGA: Tiga Oknum Pejabat BPKAD Gresik Tertangkap OTT

Hingga siang hari ini, beberapa petugas kejaksaan tampak menggeledah beberapa ruangan kantor BPPKAD Gresik. Baik yang berada di lantai satu maupun dua kantor Pemerintah Kabupaten Gresik.

Seorang pegawai di kantor itu menyebutkan perintah penutupan layanan datang dari atasan. Namun, pegawai yang enggan ditulis namanya ini tak memperinci jawabannya.

BACA JUGA: Polda Jatim Tunggu Instruksi Mabes Tangani OTT Kapolres Kediri

Penangkapan berlangsung pada Senin 14 Januari 2019 sore. Sebelumnya, Jatimnet.com memberitakan di antara pejabat yang ditangkap adalah sekretaris, kepala bidang, dan kepala seksi badan. Petugas juga menyita buku catatan, flashdisk, dokumen, dan uang sebesar Rp 537.152.339 dalam peristiwa itu.

Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Gresik Andre Dwi Subianto enggan berkomentar ihwal penangkapan ini. Tapi, kuat dugaan operasi tangkap tangan berkaitan dengan korupsi dana insentif.

Adapun Kepala Seksi Intel Kejari Gresik R.Bayu Probo Sutopo saat dimintai keterangan mengakui ada sejumlah barang bukti yang telah disita, salah satunya berupa uang ratusan juta. (ant)